Bisnis Digital MNC Group Bersinar, Valencia Tanoesoedibjo Masuk 40 Under 40 Tokoh Muda Berpengaruh Indonesia

MNC Media

Sabtu, 11 Februari 2023 - 17:36 WIB

Valencia Herliani Tanoesoedibjo masuk dalam daftar tokoh muda paling berpengaruh di Indonesia dengan usia di bawah 40 tahun, 40 Under 40 Majalah Fortune Indonesia. Foto/MNC Media

JAKARTA - Valencia Herliani Tanoesoedibjo masuk dalam daftar tokoh muda paling berpengaruh di Indonesia dengan usia di bawah 40 tahun, 40 Under 40 Majalah Fortune Indonesia.

Mengutip laman resmi Fortune Indonesia, daftar 40 Under 40 Fortune Indonesia menyoroti individu-individu yang memiliki kecakapan dan berhasil menciptakan, serta memanfaatkan peluang yang ada hingga berkontribusi pada terciptanya ribuan lapangan kerja baru.

Valencia --yang merupakan Managing Director RCTI+, Direktur MNC Media dan PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN)-- berperan penting dalam laju bisnis MNC Group, dan menghadirkan berbagai solusi serta memberikan dampak positif bagi masyarakat, hingga menjadi wakil Indonesia di kancah dunia. Prestasi itu berhasil dicatatkan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

"Ada persamaan dari mereka (para peraih 40 Under 40): Kiprah, energi, waktu, kerja keras, semangat pantang menyerah, konsistensi, dedikasi yang mereka berikan berujung pada output positif yang banyak membantu kehidupan kita bersama,” kata Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, dikutip Sabtu (11/2/2023). “Semoga, mereka bisa terus menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Dalam wawancara dengan Fortune Indonesia pada 25 Januari 2023 lalu, Valencia mengatakan masih ingat ketika sang ayah Hary Tanoesoedibjo yang merupakan pengusaha besar nasional, menagih janjinya untuk ikut membesarkan MNC Group.

Ketika itu, usianya masih 21 tahun dan dia baru dua pekan memegang gelar Master of Art dari University of Technology Sydney Australia.

"Ayah saya bertanya, 'kamu kapan mau mulai kerja?" kata Valen, sapaan akrab Valencia Tanoesoedibjo, menirukan pertanyaan Hary saat itu.

Valen yang sulit menampik permintaan orang tua pun tak pikir panjang. Dia langsung pulang ke Tanah Air untuk menjawab janji tersebut.

Gadis yang mengenyam pendidikan di Universitas Teknologi Sydney dan Universitas Sydney itu paham dengan permintaan sang ayah. Pasalnya, dia dilahirkan dalam keluarga yang erat dengan bisnis media. Meneruskan tongkat estafet kepemimpinan tentunya sesuatu yang wajar terjadi dalam hidupnya.

Dia pun menyadari tanggung jawabnya sebagai anak kedua sejak kecil, karena telah dididik untuk meneruskan warisan sang ayah hingga sebesar sekarang. "Seperti sudah di- brainwashed dari kecil (bahwa) begitu pulang saya akan bekerja dengan orang tua saya," tutur kekasih pebulutangkis Kevin Sanjaya.

Dalam berbagai kesempatan, Managing Director RCTI+, Direktur Bisnis Digital PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan Direktur PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) itu mengatakan dalam memimpin perusahaan, dirinya perlu mendengarkan persoalan yang terjadi guna menemukan solusi yang tepat. Kendati pembawaannya lembut, baginya bertindak tegas perlu untuk dilakukan.

"Misalnya ada suatu issue yang harus disampaikan, saya harus tegas dan akan cukup mungkin bisa bikin takut, tapi nggak galak," ujar Valen.

Darah pengusaha yang mengalir pada tubuhnya membawa Valen untuk mengajukan perspektif dan gaya kepemimpinan baru atau leadership selama bekerja di korporasi.

Pengalamannya di industri media digital dan manajemen membuatnya mampu menangkap berbagai sudut pandang. Valen melihat dirinya akan harus terus berkembang dalam kariernya guna membawa perspektif yang segar dan membawa terobosan lebih jauh dalam MNC Group.

Pesannya pun jelas bagi anak-anak muda. "Jangan takut gagal. Harus terus dan pantang menyerah. Walaupun simpel, tapi banyak konsiderasi," katanya.

Baca Juga

SINDOnews

Termasuk Kaesang dan Valencia Tanoesoedibjo, Inilah Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Indonesia Usia Kurang dari 40

Terlebih lagi saat ini perkembangan teknologi Indonesia sangat pesat. Platform media bertebaran dan banyak yang dapat digunakan secara gratis hanya dengan menggunakan ponsel pintar. Dengan begitu, publik bisa membuat konten atau sekadar membagikan informasi ke beberapa platform sekaligus.

Valencia menjelaskan fenomena ini sebagai dampak digitalisasi dan jelas berbeda dengan era 1990-an. Kala itu, jumlah media massa sangat terbatas. Bentuknya pun cuma cetak, seperti koran atau majalah dan sesekali televisi. "It's very crowded," ujarnya.

Menghadapi itu, MNC Group pun terus bertransformasi. Saat ini, kata Valencia, perusahaan tidak hanya mengandalkan free-to-air (FTA) TV, tapi telah merambah platform over-the-top (OTT) guna merangkul pasar sebesar-besarnya. Terlebih, MNC Group telah mempunyai Vision+ dan RCTI+.

Sebagai Direktur Bisnis Digital PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Valencia pun memaksimalkan konten yang dimiliki MNC Group, sehingga bisa didistribusikan ke seluruh kanal perusahaan.

Nantinya, perusahaan mereka akan membangun kanal premium untuk semakin melebarkan sayap, menyusul penonton Indonesia yang terpolarisasi. "Masih banyak yang harus di-explore, karena bicara industri media dan digital ini sangat sangat kompetitif," katanya.