Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp731,1 Triliun, Selangkah Lagi Rebut Gelar Orang Terkaya di Dunia?

Tahun lalu, produsen sedan listrik mewah Model S itu melihat sahamnya turun hampir dua pertiga (65%). Di arah lain harga saham LVMH diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi di seluruh dunia setelah dua tahun lockdown akibat pandemi covid.

Namun Tesla saat ini mulai bangkit kembali dan begitu juga Musk. Sementara Arnault tidak melambat, tetapi kembalinya Musk lebih cepat mendekati supersonik. Selama 40 hari pertama tahun ini, saham Tesla naik 68.3%, yang berarti nilainya bertambah USD266 miliar lebih banyak dalam kapitalisasi pasar.

Kebangkitan ini pada gilirannya mencerminkan hasil kuartal keempat berkilau seperti dilaporkan produsen EV Austin. Selain itu potensi Tesla tampak jelas: Permintaan untuk mobil berada pada rekor tertinggi, kata Musk kepada analis pada 25 Januari.

Pembuat mobil itu juga berencana memproduksi hingga 2 juta kendaraan tahun ini setelah membuat 1,37 juta pada 2022.

Dalam beberapa bulan terakhir, Tesla juga akan memulai produksi Cybertruck yang sangat dinantikan untuk menjadi pikap/truk pertamanya. Kendaraan ini yang pesannnya telah full membuat Tesla tidak lagi menerima pesanan di banyak bagian dunia, hingga dipandang bisa sebagai sapi perah baru perusahaan.

Oleh karena itu, semua berita ini tidak hanya menguntungkan Tesla tetapi juga Musk. Kekayaan pribadinya sekarang diperkirakan mencapai USD 186 miliar pada 9 Februari 2023, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Raihan itu naik USD48.6 miliar atau setara Rp731,1 triliun (Kurs Rp15.043 per USD) tahun ini. Maestro teknologi itu sekarang mendapati dirinya hanya berjarak USD3 miliar dari Arnault, yang kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD189 miliar atau meningkat USD27.2 miliar tahun ini.

Jika Tesla melanjutkan reli pasar sahamnya, seperti yang diharapkan banyak analis keuangan, Musk dalam beberapa hari ke depan seharusnya bisa mendapatkan kembali mahkotanya sebagai orang terkaya di dunia.