Erick Thohir Tepis Kabar LG Terancam Gagal Investasi Kendaraan Listrik di RI
Selasa, 14 Februari 2023 - 14:45 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan kerja sama antara LG Energy Solution (LGES) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus berlanjut. Pernyataan itu sekaligus membantah kabar LGES berpotensi membatalkan investasi di Indonesia terkait kendaraan listrik .
Pasalnya, negosiasi pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) antara LGES Antam mandek. Padahal, pendirian JV itu agar kedua entitas bisa terlibat dalam produksi kendaraan listrik berbasis baterai (EV Battery) di dalam negeri.
"LG dengan Antam jalan terus," ungkap Erick Thohir di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury menyebut, Antam dan LGES terus berkomunikasi terkait penambangan, smelter, hingga precursor. Komponen itu nantinya digunakan untuk pengembangan EV Battery.
"Kita masih jalan terus dengan mereka. Dan kita akan bicara mengenai bentuk kerja sama baik itu di mining, smelting sama precursor, dapat kita tempatkan kepada mereka harus ada komitmen mengenai pengembangan baterry cell dan battery pack," ucap Pahala.
Pahala memastikan, nantinya ada konsorsium yang melibatkan sejumlah perusahaan. Mereka adalah perusahaan yang menguasai teknologi baterai, baterai cell dan smelter serta pertambangan.
"Nah masing-masing ini menjadi suatu konsorsium yang bersama ya, ini yang nanti kita bicarakan bersama berapa porsi dia akan menjadi bagian dari masing-masing," kata dia.
Adapun kabar mandeknya negosiasi Antam dan LGES disampaikan Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID, Hendi Prio Santoso, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI. Dia mengaku, belum ada kelanjutan dari upaya negosiasi tersebut.
Meski begitu, LG tengah mendorong unit usaha lainnya yakni Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) untuk menindaklanjuti diskusi dengan Antam. Adapun LGES adalah anak usaha LG.
"Kami dapat info dari Antam, itu LG itu masih belum jelas statusnya. Tapi LG mendorong anggota konsorsium yang bernama Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi," tutur Hendi.
Pasalnya, negosiasi pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) antara LGES Antam mandek. Padahal, pendirian JV itu agar kedua entitas bisa terlibat dalam produksi kendaraan listrik berbasis baterai (EV Battery) di dalam negeri.
"LG dengan Antam jalan terus," ungkap Erick Thohir di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury menyebut, Antam dan LGES terus berkomunikasi terkait penambangan, smelter, hingga precursor. Komponen itu nantinya digunakan untuk pengembangan EV Battery.
"Kita masih jalan terus dengan mereka. Dan kita akan bicara mengenai bentuk kerja sama baik itu di mining, smelting sama precursor, dapat kita tempatkan kepada mereka harus ada komitmen mengenai pengembangan baterry cell dan battery pack," ucap Pahala.
Pahala memastikan, nantinya ada konsorsium yang melibatkan sejumlah perusahaan. Mereka adalah perusahaan yang menguasai teknologi baterai, baterai cell dan smelter serta pertambangan.
"Nah masing-masing ini menjadi suatu konsorsium yang bersama ya, ini yang nanti kita bicarakan bersama berapa porsi dia akan menjadi bagian dari masing-masing," kata dia.
Adapun kabar mandeknya negosiasi Antam dan LGES disampaikan Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID, Hendi Prio Santoso, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI. Dia mengaku, belum ada kelanjutan dari upaya negosiasi tersebut.
Meski begitu, LG tengah mendorong unit usaha lainnya yakni Zhejiang Huayou Cobalt Co. (Huayou) untuk menindaklanjuti diskusi dengan Antam. Adapun LGES adalah anak usaha LG.
"Kami dapat info dari Antam, itu LG itu masih belum jelas statusnya. Tapi LG mendorong anggota konsorsium yang bernama Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi," tutur Hendi.
(akr)
tulis komentar anda