Jelang 1 Tahun Perang Rusia Ukraina: Rusaknya Hubungan Gas Moskow dan Eropa yang Tak Mungkin Pulih
Selasa, 21 Februari 2023 - 08:34 WIB
Perjanjian yang dihasilkan dijuluki "kontrak abad ini" diselesaikan pada tahun 1970 setelah Menteri Luar Negeri Soviet saat itu Andrei Gromyko, yang dijuluki "Tuan Nyet" di Barat karena pendekatannya yang tanpa kompromi, mengatakan "da" soal kesepakatan gas-untuk-pipa, yang melibatkan pasokan alat berat untuk Moskow serta gas untuk Eropa.
Kesepakatan pasokan 20 tahun bernilai sekitar USD30 miliar dengan harga gas saat ini.
Ini berarti bahwa selama beberapa dekade, Eropa dan terutama Jerman, mendapat manfaat dari kontrak jangka panjang yang relatif murah, dan mengandalkan gas alam Rusia, atau metana, untuk memanaskan rumah tangga dan sebagai bahan baku bagi industri petrokimia.
NEGOSIASI KOMPLEKS
Di sisi lain negosiasi dengan China tentang penjualan gas baru diperkirakan bakal rumit, paling tidak karena China diperkirakan tidak akan membutuhkan gas tambahan hingga setelah 2030, kata analis industri.
Rusia juga menghadapi persaingan yang jauh lebih banyak daripada di masa lalu dari energi terbarukan karena dunia berusaha membatasi dampak perubahan iklim. Ditambah adanya pasokan gas pipa saingan ke China, termasuk dari Turkmenistan.
LNG, yang dapat dikirim ke mana saja di dunia, semakin mengurangi kebutuhan akan gas pipa.
Gazprom dan China telah merahasiakan harga gas yang mereka sepakati. Analis di pialang BCS yang berbasis di Moskow, Ron Smith memperkirakan, harga untuk tahun 2022 rata-rata USD270 per 1,000 meter kubik, jauh lebih rendah daripada harga di Eropa.
Angka itu juga di bawah harga ekspor Gazprom sebesar USD700 per 1.000 meter kubik, yang diharapkan oleh Kementerian Ekonomi Rusia tahun ini. Tahun lalu keuangan energi Rusia didukung oleh dampak pasar dari kekhawatiran kekurangan.
Di Eropa, harga gas mencapai rekor level tertinggi dan harga minyak internasional tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina mulai melonjak mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Kesepakatan pasokan 20 tahun bernilai sekitar USD30 miliar dengan harga gas saat ini.
Ini berarti bahwa selama beberapa dekade, Eropa dan terutama Jerman, mendapat manfaat dari kontrak jangka panjang yang relatif murah, dan mengandalkan gas alam Rusia, atau metana, untuk memanaskan rumah tangga dan sebagai bahan baku bagi industri petrokimia.
NEGOSIASI KOMPLEKS
Di sisi lain negosiasi dengan China tentang penjualan gas baru diperkirakan bakal rumit, paling tidak karena China diperkirakan tidak akan membutuhkan gas tambahan hingga setelah 2030, kata analis industri.
Rusia juga menghadapi persaingan yang jauh lebih banyak daripada di masa lalu dari energi terbarukan karena dunia berusaha membatasi dampak perubahan iklim. Ditambah adanya pasokan gas pipa saingan ke China, termasuk dari Turkmenistan.
LNG, yang dapat dikirim ke mana saja di dunia, semakin mengurangi kebutuhan akan gas pipa.
Gazprom dan China telah merahasiakan harga gas yang mereka sepakati. Analis di pialang BCS yang berbasis di Moskow, Ron Smith memperkirakan, harga untuk tahun 2022 rata-rata USD270 per 1,000 meter kubik, jauh lebih rendah daripada harga di Eropa.
Angka itu juga di bawah harga ekspor Gazprom sebesar USD700 per 1.000 meter kubik, yang diharapkan oleh Kementerian Ekonomi Rusia tahun ini. Tahun lalu keuangan energi Rusia didukung oleh dampak pasar dari kekhawatiran kekurangan.
Di Eropa, harga gas mencapai rekor level tertinggi dan harga minyak internasional tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina mulai melonjak mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda