Terapkan Teknologi SGH, Petani Milenial Pantau Tanaman Lewat Smartphone
Selasa, 07 Maret 2023 - 22:37 WIB
(Baca juga:Masa Depan Sektor Pertanian di Era Digital)
Pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mahasiswa magang. Nyoman Mara bisa memberikan informasi bahwa SGH merupakan solusi masa depan untuk dunia pertanian sehingga bisa mengarah pada kemandirian pangan. “Jangan sampai kita negara agraris, beberapa produk langka, sehingga harus didatangkan dari luar negeri,” katanya.
Gede Adi Mustika selaku CEO P4S Eduwisata Wiwanda Agro Kabupaten Buleleng telah merasakan manfaat dari kehadiran SGH bagi pengembangan agro eduwisata yang dikelolanya.
Di Buleleng, kata Gede Adi Mustika, petani stroberi menjual produknya ke tengkulak. Kemudian oleh tengkulak dibawa ke Pasar Bedugul. Nanti setelah mereka makan stroberi tersebut, sampahnya kembali ke desanya.
“Jadi saya coba berikan ide ini memberikan sebuah edukasi, sensasi petiknya dengan buah yang segar dan sehat. Pertama kali kita buka dengan 6.000 pohon stroberi tahun 2014. Terus kita kembangkan sampai saat ini ada 45.000 pohon,” ucap Gede Adi Mustika.
Melalui agro eduwisata diharapkan dapat memperkenalkan SGH dengan menggunakan teknologi pertanian. “Cita-cita kami membuat sesuatu yang lebih efektif, yang bisa dipergunakan lebih bagus, edukasi yang lebih menarik. Jadi orang-orang akan tahu manfaat dari menggunakan green house dan SGH. SGH sangat menakjubkan, SGH dibarengi dengan SDM yang bagus,” katanya.
Pihaknya bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mahasiswa magang. Nyoman Mara bisa memberikan informasi bahwa SGH merupakan solusi masa depan untuk dunia pertanian sehingga bisa mengarah pada kemandirian pangan. “Jangan sampai kita negara agraris, beberapa produk langka, sehingga harus didatangkan dari luar negeri,” katanya.
Gede Adi Mustika selaku CEO P4S Eduwisata Wiwanda Agro Kabupaten Buleleng telah merasakan manfaat dari kehadiran SGH bagi pengembangan agro eduwisata yang dikelolanya.
Di Buleleng, kata Gede Adi Mustika, petani stroberi menjual produknya ke tengkulak. Kemudian oleh tengkulak dibawa ke Pasar Bedugul. Nanti setelah mereka makan stroberi tersebut, sampahnya kembali ke desanya.
“Jadi saya coba berikan ide ini memberikan sebuah edukasi, sensasi petiknya dengan buah yang segar dan sehat. Pertama kali kita buka dengan 6.000 pohon stroberi tahun 2014. Terus kita kembangkan sampai saat ini ada 45.000 pohon,” ucap Gede Adi Mustika.
Melalui agro eduwisata diharapkan dapat memperkenalkan SGH dengan menggunakan teknologi pertanian. “Cita-cita kami membuat sesuatu yang lebih efektif, yang bisa dipergunakan lebih bagus, edukasi yang lebih menarik. Jadi orang-orang akan tahu manfaat dari menggunakan green house dan SGH. SGH sangat menakjubkan, SGH dibarengi dengan SDM yang bagus,” katanya.
(dar)
tulis komentar anda