Mengenal Lebih Dekat Silicon Valley Bank, Spesialis Pendukung Para Startup
Senin, 13 Maret 2023 - 16:43 WIB
Di antara sekitar 2.000 kliennya pada tahun 1995 merupakan inovator jaringan Cisco Systems dan Bay Networks. Ekspansi di AS terus dilakukan dengan membuka 15 kantor baru sejak 1996. Hingga kini, SVB tercatat mempunyai 29 kantor internasional yang tersebar di Amerika Serikat, India, Inggris, Israel, Kanada, Cina, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark, dan Swedia.
Ken Wilcox menjadi CEO pada tahun 2000 dan memilih untuk melanjutkan fokus ceruk perusahaan pada perusahaan teknologi daripada melakukan diversifikasi ke bank komersial yang lebih luas.
Selanjutnya SVB dipimpin oleh Greg Becker sejak 2011. Asetnya tercatat mencapai USD212 miliar yang dirupiahkan mencapai Rp3.257 triliun pada kuartal IV 2022. Sementara itu, jumlah deposito di SVB mencapai sekitar USD175,4 miliar atau setara Rp2.712 triliun.
Akan tetapi, dalam satu dekade terakhir ini SVB mengalami kolaps yang membuat para deposan yang sebagian besarnya merupakan pekerja teknologi dan perusahaan yang didukung oleh modal ventura bergegas menarik uang mereka karena adanya kekhawatiran terhadap situasi bank yang tidak stabil.
Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan melakukan bail out Silicon Valley Bank yang bangkrut. Kondisi Silicon Valley Bank mendapatkan perhatian serius, mulai dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen hingga Presiden AS Joe Biden.
Janet Yellen menginstruksikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjamin semua uang nasabah SVB agar bisa diakses mulai hari ini. Bahkan, AS menjamin uang nasabah yang tidak diasuransikan dalam kejadian bank gagal.
Ken Wilcox menjadi CEO pada tahun 2000 dan memilih untuk melanjutkan fokus ceruk perusahaan pada perusahaan teknologi daripada melakukan diversifikasi ke bank komersial yang lebih luas.
Selanjutnya SVB dipimpin oleh Greg Becker sejak 2011. Asetnya tercatat mencapai USD212 miliar yang dirupiahkan mencapai Rp3.257 triliun pada kuartal IV 2022. Sementara itu, jumlah deposito di SVB mencapai sekitar USD175,4 miliar atau setara Rp2.712 triliun.
Akan tetapi, dalam satu dekade terakhir ini SVB mengalami kolaps yang membuat para deposan yang sebagian besarnya merupakan pekerja teknologi dan perusahaan yang didukung oleh modal ventura bergegas menarik uang mereka karena adanya kekhawatiran terhadap situasi bank yang tidak stabil.
Kini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan melakukan bail out Silicon Valley Bank yang bangkrut. Kondisi Silicon Valley Bank mendapatkan perhatian serius, mulai dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen hingga Presiden AS Joe Biden.
Janet Yellen menginstruksikan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjamin semua uang nasabah SVB agar bisa diakses mulai hari ini. Bahkan, AS menjamin uang nasabah yang tidak diasuransikan dalam kejadian bank gagal.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda