Inflasi AS Turun Jadi 6%, Wall Street Dibuka Menguat
Selasa, 14 Maret 2023 - 22:34 WIB
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka naik pada Selasa (14/3), setelah rilis tingkat inflasi Amerika Serikat menunjukkan penurunan. Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,02% di 32.144,82; S&P 500 (SPX) tumbuh 1,35% di 3.907,90; dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 1,56% menjadi 11.363,32.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain First Republic Bank menguat 49,95% di USD46,80, Zions tumbuh 15,76% di USD34,69, dan Comerica naik 9,40% di USD56,79. Sedangkan tiga top losers SPX yakni United Airlines Holdings merosot 5,64% di USD46,08, Alaska Air melemah 1,54% di USD43,40, dan Newmont Goldcorp turun 1,26% di USD44,55.
AS mencatatkan tingkat inflasi penurunan tingkat 6% yoy pada bulan Februari, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6,4% yoy. Secara bulanan indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4%, turun dari Januari sebesar 0,5%. Inflasi inti tahunan meningkat 5,5% yoy, melandai dari 5,6% yoy. Secara inflasi inti bulanan naik 0,5% dari 0,4%.
"Tren penurunan inflasi adalah hal yang diharapkan The Fed, tapi angka ini masih belum sempurna," kata Kepala Investasi Bokeh Capital Partners, Kim Forrest.
Penurunan inflasi mendorong investor menurunkan ekspektasi mereka terhadap kebijakan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Konsensus pasar bertaruh The Fed bakal mengerek suku bunga 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (14/3). "The Fed tidak akan menjadi super agresif. Mereka akan merugikan lembaga perbankan jika menaikkan suku bunga," tandas Kim.
Tiga top gainers di bawah SPX antara lain First Republic Bank menguat 49,95% di USD46,80, Zions tumbuh 15,76% di USD34,69, dan Comerica naik 9,40% di USD56,79. Sedangkan tiga top losers SPX yakni United Airlines Holdings merosot 5,64% di USD46,08, Alaska Air melemah 1,54% di USD43,40, dan Newmont Goldcorp turun 1,26% di USD44,55.
AS mencatatkan tingkat inflasi penurunan tingkat 6% yoy pada bulan Februari, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6,4% yoy. Secara bulanan indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4%, turun dari Januari sebesar 0,5%. Inflasi inti tahunan meningkat 5,5% yoy, melandai dari 5,6% yoy. Secara inflasi inti bulanan naik 0,5% dari 0,4%.
"Tren penurunan inflasi adalah hal yang diharapkan The Fed, tapi angka ini masih belum sempurna," kata Kepala Investasi Bokeh Capital Partners, Kim Forrest.
Penurunan inflasi mendorong investor menurunkan ekspektasi mereka terhadap kebijakan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Konsensus pasar bertaruh The Fed bakal mengerek suku bunga 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (14/3). "The Fed tidak akan menjadi super agresif. Mereka akan merugikan lembaga perbankan jika menaikkan suku bunga," tandas Kim.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda