Sabar ya, Insentif Mobil dan Bus Listrik Bakal Meluncur 1 April 2023
Senin, 20 Maret 2023 - 20:29 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, insentif fiskal bagi bus listrik dan mobil listrik akan diberikan mulai 1 April 2023. Adapun untuk motor listrik sudah berlaku per hari ini.
Hal itu disampaikan Luhut dalam jumpa pers Program Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada hari ini.
"Untuk KBLBB roda empat termasuk bus sebagai insentif fiskal akan diumumkan peluncuran kebijakannya tepat tanggal 1 April," ujarnya di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Menurut Luhut, kebijakan tersebut saat ini masih dalam proses finalisasi bersama para pemangku kepentingan. "Dan ini proses tengah dirampungkan oleh kementerian/lembaga," ucap menteri asal Sumatera Utara.
Sementara itu, untuk insentif atau subsidi motor listrik, baik untuk motor baru maupun motor konversi, tepat hari jni sudah meluncur. "Kalau motor hari ini, tapi nggak mungkin hari ini juga, mungkin besok," tukasnya.
Lebih lanjut Luhut menambahkan, pemberian insentif bersamaan dengan kebijakan lainnya dapat menjadikan transportasi di Indonesia lebih ramah lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran senilai total Rp7 triliun untuk subsidi motor listrik hingga 2024. Subsidi diberikan untuk motor baru maupun konversi.
Sri menjelaskan, nilai bantuan pemerintah adalah Rp7 juta untuk motor listrik unit baru dan konversi, bantuan ini hanya berlaku untuk dua tahun yaitu tahun 2023 dan 2024, untuk 1 juta motor listrik baru dan konversi. Sehingga, kebutuhan total anggarannya adalah Rp7 triliun.
"Untuk 2023 akan diperkirakan sebanyak 200.000 motor listrik, sehingga kebutuhannya sebesar Rp1,75 triliun," beber Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Untuk tahun 2024, sambung dia, bantuan akan diberikan untuk 600.000 motor listrik baru dan 150.000 motor konversi. Dengan demikian, kebutuhan untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp5,25 triliun.
Hal itu disampaikan Luhut dalam jumpa pers Program Bantuan Pemerintah dan Insentif Fiskal untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada hari ini.
"Untuk KBLBB roda empat termasuk bus sebagai insentif fiskal akan diumumkan peluncuran kebijakannya tepat tanggal 1 April," ujarnya di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Menurut Luhut, kebijakan tersebut saat ini masih dalam proses finalisasi bersama para pemangku kepentingan. "Dan ini proses tengah dirampungkan oleh kementerian/lembaga," ucap menteri asal Sumatera Utara.
Sementara itu, untuk insentif atau subsidi motor listrik, baik untuk motor baru maupun motor konversi, tepat hari jni sudah meluncur. "Kalau motor hari ini, tapi nggak mungkin hari ini juga, mungkin besok," tukasnya.
Lebih lanjut Luhut menambahkan, pemberian insentif bersamaan dengan kebijakan lainnya dapat menjadikan transportasi di Indonesia lebih ramah lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran senilai total Rp7 triliun untuk subsidi motor listrik hingga 2024. Subsidi diberikan untuk motor baru maupun konversi.
Sri menjelaskan, nilai bantuan pemerintah adalah Rp7 juta untuk motor listrik unit baru dan konversi, bantuan ini hanya berlaku untuk dua tahun yaitu tahun 2023 dan 2024, untuk 1 juta motor listrik baru dan konversi. Sehingga, kebutuhan total anggarannya adalah Rp7 triliun.
"Untuk 2023 akan diperkirakan sebanyak 200.000 motor listrik, sehingga kebutuhannya sebesar Rp1,75 triliun," beber Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Untuk tahun 2024, sambung dia, bantuan akan diberikan untuk 600.000 motor listrik baru dan 150.000 motor konversi. Dengan demikian, kebutuhan untuk tahun 2024 adalah sebesar Rp5,25 triliun.
(ind)
tulis komentar anda