Sektor Tambang Tetap Tangguh di Tengah Badai Pandemi
Senin, 20 Juli 2020 - 08:00 WIB
Selain ekspor nikel , sektor tambang juga berkontribusi positif dalam menyerap tenaga kerja di Sulsel.
Tercatat serapan tenaga kerja di sektor ini sebanyak 0,66% atau sebanyak 26.162 orang pada bulan Februari 2019 dan meningkat menjadi 0,75% atau sebanyak 29.155 orang pada bulan Februari 2020.
Selain itu, meski di tengah pandemi Covid-19 dimana banyak sektor terdampak, tapi rupanya sektor pertambangan masih tetap cemerlang dan menjadi penopang.
Hal ini terlihat dari data yang dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel hingga tanggal 14 Mei 2020 lalu. Dimana tidak ada pekerja dari Kabupaten Luwu Timur, sebagai daerah basis perusahaan tambang di Sulsel, yang terdampak PHK.
"Data per 14 Mei 2020 lalu, dimana tidak ada pekerja khususnya sektor tambang dari Kabupaten Luwu Timur sebagai daerah basis perusahaan tambang di Sulsel, yang terdampak PHK. Sebaliknya, sektor-sektor ekonomi terdampak adalah Jasa, Pariwisata, Perdagangan, Transportasi dan Konstruksi,”ujar Andi Darmawan.
Tercatat sebanyak 1.171 perusahaan yang terdampak pandemi dengan jumlah tenaga kerja yang terpaksa di pangkas (PHK) mencapai 451 orang dan dirumahkan sebanyak 14.740 orang.
Tentunya, dapat dipastikan dari total serapan tenaga kerja yang ada sebanyak 29.155 di Sulsel.
PT Vale Indonesia Tbk, menjadi salah satu perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak. Dimana saat ini tercatat total 3.036 karyawan yang bekerja di perusahaan tambang dengan base di Sorowako, Luwu Timur (Lutim).
tulis komentar anda