Sektor Tambang Tetap Tangguh di Tengah Badai Pandemi
Senin, 20 Juli 2020 - 08:00 WIB
Bahkan, kontraktor yang dirumahkan berdasarkan permintaan perusahaan tetapi diberikan penghasilan, sehingga mereka masih dapat hidup layak.
“Khusus untuk kontraktor lokal skala kecil perusahaan mempercepat pembayaran tagihan, sehingga mereka memiliki perputaran dana yang lebih cepat,” katanya.
Agar semuanya transparan, PT Vale membuka akses bagi publik untuk melakukan pengawasan hingga pelaporan bila diduga terdapat kecurangan atau tidak sesuai prosedur pada proses rekrutmen tersebut.
Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian Luwu Timur, Aini Endis Anrika mengungkapkan, kontribusi sektor tambang untuk menciptakan lapangan kerja di Luwu Timur cukup besar, dimana PT Vale paling dominan membuka peluang kerja tersebut dengan total serapan tenaga kerja sebanyak 3.044 orang, sedangkan kontraktor mitra PT Vale menyerap tenaga kerja sebanyak 5.947 orang data per 30 Juni 2020.
“PT Vale cukup besar dalam menyerap tenaga kerja di Luwu Timur, itu tidak saja dari tenaga kerja yang diserap perusahaan langsung. Tapi juga tenaga kerja yang dipekerjakan oleh kontraktor mitra Vale,” terangnya.
Dia menuturkan, secara keseluruhan total perusahaan yang ada di Lutim sebanyak 135 unit, terdiri dari perusahaan nasional sebanyak 73 dan perusahaan lokal sebanyak 62, mitra PT Vale nasional dan lokal sebanyak 125 perusahaan dan non mitra PT Vale sebanyak 10 perusahaan.
Dengan jumlah tersebut sebanyak 135 mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.126 jiwa penduduk lutim, sedangkan untuk pekerja non KTP Lutim data 2019 sekitar 900-an jiwa dengan waktu namun waktu pekerjaan beragam antara dua bulan hingga 12 bulan.
Terpisah, Pengamat Pertambangan, Budi Santoso mengungkapkan, tak dipungkiri memang sektor tambang dimasa pandemi masih menjadi yang diandalkan, termasuk dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar termasuk PT Vale Indonesia Tbk.
Untuk itu tentunya, kehadirannya harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar agar bisa terserap dengan baik sesuai skill dan kompetensi yang dimiliki.
“Khusus untuk kontraktor lokal skala kecil perusahaan mempercepat pembayaran tagihan, sehingga mereka memiliki perputaran dana yang lebih cepat,” katanya.
Agar semuanya transparan, PT Vale membuka akses bagi publik untuk melakukan pengawasan hingga pelaporan bila diduga terdapat kecurangan atau tidak sesuai prosedur pada proses rekrutmen tersebut.
Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian Luwu Timur, Aini Endis Anrika mengungkapkan, kontribusi sektor tambang untuk menciptakan lapangan kerja di Luwu Timur cukup besar, dimana PT Vale paling dominan membuka peluang kerja tersebut dengan total serapan tenaga kerja sebanyak 3.044 orang, sedangkan kontraktor mitra PT Vale menyerap tenaga kerja sebanyak 5.947 orang data per 30 Juni 2020.
“PT Vale cukup besar dalam menyerap tenaga kerja di Luwu Timur, itu tidak saja dari tenaga kerja yang diserap perusahaan langsung. Tapi juga tenaga kerja yang dipekerjakan oleh kontraktor mitra Vale,” terangnya.
Dia menuturkan, secara keseluruhan total perusahaan yang ada di Lutim sebanyak 135 unit, terdiri dari perusahaan nasional sebanyak 73 dan perusahaan lokal sebanyak 62, mitra PT Vale nasional dan lokal sebanyak 125 perusahaan dan non mitra PT Vale sebanyak 10 perusahaan.
Dengan jumlah tersebut sebanyak 135 mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10.126 jiwa penduduk lutim, sedangkan untuk pekerja non KTP Lutim data 2019 sekitar 900-an jiwa dengan waktu namun waktu pekerjaan beragam antara dua bulan hingga 12 bulan.
Terpisah, Pengamat Pertambangan, Budi Santoso mengungkapkan, tak dipungkiri memang sektor tambang dimasa pandemi masih menjadi yang diandalkan, termasuk dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar termasuk PT Vale Indonesia Tbk.
Untuk itu tentunya, kehadirannya harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar agar bisa terserap dengan baik sesuai skill dan kompetensi yang dimiliki.
tulis komentar anda