Penentu Keberhasilan Indonesia Menghindari Krisis di Tengah Pandemi
Senin, 20 Juli 2020 - 10:06 WIB
JAKARTA - Wabah Covid-19 telah membatasi kegiatan ekonomi sehingga berdampak pada penurunan, bahkan terhentinya cashflow banyak pelaku usaha. Sementara di sisi lain, pengeluaran mereka tetap berlangsung. Akibatnya, banyak dari mereka yang mengalami defisit cashflow atau kekeringan likuiditas.
(Baca Juga: Resesi Hantam Singapura, Ekonom: Indonesia Sudah di Depan Mata )
"Oleh karena itu, ketahanan dan keberlangsungan sektor riil dan stabilitas sektor keuangan menjadi penentu keberhasilan Indonesia untuk menghindari krisis pada masa ini," ujar Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Respons kebijakan pemerintah, menurut dia saat ini relatif cukup lengkap, seperti upaya percepatan penanganan wabah, peningkatan daya tahan usaha dan sektor keuangan, dan peningkatan social safety net. Meskipun demikian, beberapa di antaranya relatif terlambat, khususnya burden sharing pembiayaan defisit antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Bank Indonesia.
(Baca Juga: Apakah Indonesia Akan Menderita Kayak Singapura, Faisal Basri: InsyaAllah Tidak )
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga penting untuk membantu sektor keuangan, seperti kejelasan regulasi mengenai restrukturisasi kredit, pemberian subsidi suku bunga, dan sebagainya. Piter juga menekankan bahwa pada masa pandemi, perlu adanya sinergi antara semua pemangku kepentingan.
Salah satu contohnya, realisasi anggaran yang relatif lambat. "Hal seperti ini semestinya ditangani dengan cepat sehingga anggaran yang berhasil diperoleh oleh Kementerian Keuangan dapat segera disalurkan ke sektor riil sehingga dapat menggerakkan kegiatan ekonomi, termasuk UMKM," beber Piter.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(Baca Juga: Resesi Hantam Singapura, Ekonom: Indonesia Sudah di Depan Mata )
"Oleh karena itu, ketahanan dan keberlangsungan sektor riil dan stabilitas sektor keuangan menjadi penentu keberhasilan Indonesia untuk menghindari krisis pada masa ini," ujar Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Respons kebijakan pemerintah, menurut dia saat ini relatif cukup lengkap, seperti upaya percepatan penanganan wabah, peningkatan daya tahan usaha dan sektor keuangan, dan peningkatan social safety net. Meskipun demikian, beberapa di antaranya relatif terlambat, khususnya burden sharing pembiayaan defisit antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Bank Indonesia.
(Baca Juga: Apakah Indonesia Akan Menderita Kayak Singapura, Faisal Basri: InsyaAllah Tidak )
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga penting untuk membantu sektor keuangan, seperti kejelasan regulasi mengenai restrukturisasi kredit, pemberian subsidi suku bunga, dan sebagainya. Piter juga menekankan bahwa pada masa pandemi, perlu adanya sinergi antara semua pemangku kepentingan.
Salah satu contohnya, realisasi anggaran yang relatif lambat. "Hal seperti ini semestinya ditangani dengan cepat sehingga anggaran yang berhasil diperoleh oleh Kementerian Keuangan dapat segera disalurkan ke sektor riil sehingga dapat menggerakkan kegiatan ekonomi, termasuk UMKM," beber Piter.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)
tulis komentar anda