Ancaman Resesi Global di Depan Mata, Anggota G20 Rapatkan Barisan
Senin, 20 Juli 2020 - 11:29 WIB
JAKARTA - Negara-negara G20 kembali memperkuat kerja sama di sektor keuangan dalam upaya menanggulangi dampak Covid-19. Upaya itu dilakukan dengan mengadakaan pertemuan secara virtual dengan anggota G20 yang digawangi Arab Saudi membahas terkait ancaman resesi global akibat pandemi virus corona.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahawa Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi akibat terdampak pandemi virus corona. Langkah kebijakan luar biasa itu dilakukan sebagai salah satu negara berkembang dalam menghadapi krisis.
"Ini adalah sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi bagian pengembangan naskah dengan membagikan pengalaman kebijakan kami dalam mendukung pemuda, wanita, dan kelompok rentan. Ada tiga langkah yang kita ambil yaitu Program Kartu Indonesia Pintar, Program Link and Match untuk Sekolah Menengah Kejuruan, dan Pembiayaan Ultra Mikro," ujar Sri Mulyani, di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Menkeu menjelaskan program Kartu Indonesia Pintar telah menyediakan bantuan keuangan bagi 20 juta anak yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan hingga SMA atau SMK, sedangkan Program Link and Match SMK telah meningkatkan jumlah murid lulus yang diserap oleh industri.
"Pada Program Kredit Ultra Mikro (UMi), pemerintah menyediakan pinjaman tanpa jaminan bagi usaha mikro yang umumnya dimiliki oleh wanita yang tidak memiliki akses perbankan sebelumnya. Dengan tingkat kredit macet yang nyaris mendekati nol, program kredit mikro menunjukkan bahwa para peminjam wanita ini dapat diandalkan," katanya.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia juga terus berupaya memberdayakan masyarakat dengan menciptakan situasi yang kondusif, terutama bagi wanita dan pemuda, agar dapat hidup, bekerja, dan maju. Kedua, menjaga planet ini dengan mengadopsi usaha bersama dalam melindungi kepentingan global, dan ketiga, membentuk batas baru, dengan mengadopsi strategi jangka panjang yang berani untuk saling berbagi manfaat inovasi dan kemajuan teknologi. "Ini untuk mendorong ekonomi Indonesia," jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahawa Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi akibat terdampak pandemi virus corona. Langkah kebijakan luar biasa itu dilakukan sebagai salah satu negara berkembang dalam menghadapi krisis.
"Ini adalah sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi bagian pengembangan naskah dengan membagikan pengalaman kebijakan kami dalam mendukung pemuda, wanita, dan kelompok rentan. Ada tiga langkah yang kita ambil yaitu Program Kartu Indonesia Pintar, Program Link and Match untuk Sekolah Menengah Kejuruan, dan Pembiayaan Ultra Mikro," ujar Sri Mulyani, di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Menkeu menjelaskan program Kartu Indonesia Pintar telah menyediakan bantuan keuangan bagi 20 juta anak yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan hingga SMA atau SMK, sedangkan Program Link and Match SMK telah meningkatkan jumlah murid lulus yang diserap oleh industri.
"Pada Program Kredit Ultra Mikro (UMi), pemerintah menyediakan pinjaman tanpa jaminan bagi usaha mikro yang umumnya dimiliki oleh wanita yang tidak memiliki akses perbankan sebelumnya. Dengan tingkat kredit macet yang nyaris mendekati nol, program kredit mikro menunjukkan bahwa para peminjam wanita ini dapat diandalkan," katanya.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia juga terus berupaya memberdayakan masyarakat dengan menciptakan situasi yang kondusif, terutama bagi wanita dan pemuda, agar dapat hidup, bekerja, dan maju. Kedua, menjaga planet ini dengan mengadopsi usaha bersama dalam melindungi kepentingan global, dan ketiga, membentuk batas baru, dengan mengadopsi strategi jangka panjang yang berani untuk saling berbagi manfaat inovasi dan kemajuan teknologi. "Ini untuk mendorong ekonomi Indonesia," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda