Bisnis Outlet Nggak Laku, Pengusaha Pakaian Genjot Pasar Online
Senin, 20 Juli 2020 - 23:58 WIB
JAKARTA - Dampak pandemi virus corona menekan berbagai sektor penggerak perekonomian. Hampir seluruh sektor bisnis terpukul dan menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga berdampak terhadap daya beli masyarakat.
Meski begitu, bisnis pakaian masih tetap bertahan di tengah pembatasan pergerakan dengan syarat mengubah strateginya dari berjualan offline atau outlet bertransformasi ke digital. Salah satunya pengusaha pakaian Dobujack, brand pakaian asal Bandung yang berdiri sejak 2005 tersebut harus beralih menggunakan teknologi digital agar bisnisnya tetap laku.
Pasalnya jika hanya mengandalkan penjualan outlet usahanya dipastikan tidak mampu bertahan. "Bisnis offline sudah enggak bisa karena terdampak pandemi Covid-19. Orang sudah jarang belanja keluar akhirnya mereka lebih memilih belanja online," ujar Owner Dobujack Delly Fitriansyah Darusman, di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dia mengungkapkan sejumlah outlet dan reseller Dobujack yang tersebar di beberapa daerah tidak mencatatkan penjualan positif karena adanya pembatasan sosial bersakala besar (PSBB). Pada akhirnya, harus menerapkan strategi baru yaitu memasarkan melalui teknologi digital karena penjualan offline tidak bisa lagi menjadi tumpuan di tengah krisis Covid-19.
Apalagi belum diketahui secara pasti kapan wabah corona bakal berakhir karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang resmi dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). "Transformasi bisnis ke digital menjadi salah satu usaha untuk bertahan di tengah pandemi corona. Kalau memang belum ada vaksin, mau enggak mau harus pindah ke online," tandas dia.
Lihat Juga: Transformasi Bisnis Melalui Teknologi dan Digital Platform
Dia mengatakan sejak aktif menggeluti bisnis online, Dobujack mulai melakukan penetrasi bisnis di berbagai media sosial dan platform e-commerce. Penjualan pun melesat hingga dua kali lipat dibandingkan saat bertumpu bisnis secara offline. "Saat Lebaran penjualan naik 200% dengan online. Kalau outlet otomatis enggak jalan karena Covid-19," tuturnya.
Dia menandaskan guna memaksimalkan penjualan online, Dobujack memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee hingga Tokopedia. Dobujack juga ikut dalam gelaran kerja sama event organizer (EO) pameran fashion dengan platform e-commerce. "Beberapa EO kerja sama dengan Shopee. Kami ikut dan kami juga menyiapkan promo, misalnya up 50 persen untuk item tertentu," tutur dia.
Meski begitu, bisnis pakaian masih tetap bertahan di tengah pembatasan pergerakan dengan syarat mengubah strateginya dari berjualan offline atau outlet bertransformasi ke digital. Salah satunya pengusaha pakaian Dobujack, brand pakaian asal Bandung yang berdiri sejak 2005 tersebut harus beralih menggunakan teknologi digital agar bisnisnya tetap laku.
Pasalnya jika hanya mengandalkan penjualan outlet usahanya dipastikan tidak mampu bertahan. "Bisnis offline sudah enggak bisa karena terdampak pandemi Covid-19. Orang sudah jarang belanja keluar akhirnya mereka lebih memilih belanja online," ujar Owner Dobujack Delly Fitriansyah Darusman, di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dia mengungkapkan sejumlah outlet dan reseller Dobujack yang tersebar di beberapa daerah tidak mencatatkan penjualan positif karena adanya pembatasan sosial bersakala besar (PSBB). Pada akhirnya, harus menerapkan strategi baru yaitu memasarkan melalui teknologi digital karena penjualan offline tidak bisa lagi menjadi tumpuan di tengah krisis Covid-19.
Apalagi belum diketahui secara pasti kapan wabah corona bakal berakhir karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang resmi dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). "Transformasi bisnis ke digital menjadi salah satu usaha untuk bertahan di tengah pandemi corona. Kalau memang belum ada vaksin, mau enggak mau harus pindah ke online," tandas dia.
Lihat Juga: Transformasi Bisnis Melalui Teknologi dan Digital Platform
Dia mengatakan sejak aktif menggeluti bisnis online, Dobujack mulai melakukan penetrasi bisnis di berbagai media sosial dan platform e-commerce. Penjualan pun melesat hingga dua kali lipat dibandingkan saat bertumpu bisnis secara offline. "Saat Lebaran penjualan naik 200% dengan online. Kalau outlet otomatis enggak jalan karena Covid-19," tuturnya.
Dia menandaskan guna memaksimalkan penjualan online, Dobujack memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee hingga Tokopedia. Dobujack juga ikut dalam gelaran kerja sama event organizer (EO) pameran fashion dengan platform e-commerce. "Beberapa EO kerja sama dengan Shopee. Kami ikut dan kami juga menyiapkan promo, misalnya up 50 persen untuk item tertentu," tutur dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda