Sanksi AS Tumpul?, Miliarder Rusia Justru Dapat Durian Runtuh Rp1.537 Triliun
Rabu, 19 April 2023 - 06:51 WIB
Bahkan mereka (miliarder Rusia) yang terkena sanksi Barat telah muncul relatif tanpa cedera. Menurut hitungan Forbes, setidaknya 46 miliarder kelahiran Rusia telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris sejak 2014.
Sebagian besar dari mereka dihujam sanksi beberapa bulan setelah invasi Putin tahun lalu. Hanya 39 di antaranya yang muncul di daftar Forbes World's Billionaires edisi 2022 dan 2023. Sejak 23 Februari 2022 —sehari sebelum invasi— 39 orang ini telah kehilangan USD45 miliar atau sekitar 13% dari kekayaan bersih kolektif mereka.
Saat melihat bagaimana nasib mereka sejak Maret lalu, ketika rubel terjun bebas dan Bursa Efek Moskow ditutup, gambarannya sangat berbeda. Dari Maret 2022 hingga Maret 2023, 39 miliarder yang terkena sanksi itu secara mengejutkan telah mendapatkan kembali kekayaan mereka USD104 miliar.
Hanya tiga yang mengalami penurunan kekayaan mereka selama periode itu. Tujuh miliarder lain yang terkena sanksi justru melihat pertumbuhan kekayaan mereka untuk kembali ke jajaran orang terkaya di dunia 2023, setelah absen pada Maret tahun lalu.
"Aset mereka bertahan dengan sangat baik," kata Viktor Winkler, seorang pengacara dan mantan kepala standar sanksi global di bank Jerman Commerzbank.
"(Sebelum 2022) sebagian besar kekayaan mereka dengan jumlah cukup signifikan diparkir di negara-negara yang (tidak) mengadopsi sanksi Barat. Banyak yang terdampak sanksi setelah 23 Februari karena mereka... baru kali pertama terkena sanksi setelah invasi Putin."
Pemenang Terbesar
Pemenang terbesar adalah taipan pupuk, Andrey Melnichenko yang saat ini menyandang gelar sebagai orang terkaya Rusia. Dia melihat kekayaan bersihnya membengkak sebesar USD14,1 miliar selama setahun terakhir menjadi USD25,2 miliar, karena melonjaknya harga pupuk dan batu bara.
Hal itu menjadi landasan dari dua perusahaan swasta miliknya yakni, produsen pupuk Eurochem dan perusahaan energi batu bara SUEK. Melnichenko mengalihkan sahamnya di Eurochem dan SUEK ke anggota keluarga yang menjadi wakilnya pada tahun 2006 dan berhenti menjadi penerima perwalian pada 8 Maret 2022, dimana istrinya Aleksandra menggantikannya.
Kemudian Aleksandra juga terkana sanksi pada bulan Juni. Perwakilannya berpendapat bahwa dia seharusnya tidak dimasukkan dalam daftar miliarder karena alasan itu, tetapi Forbes telah menghubungkan kekayaannya dengan Melnichenko dan keluarganya, termasuk istrinya.
Sebagian besar dari mereka dihujam sanksi beberapa bulan setelah invasi Putin tahun lalu. Hanya 39 di antaranya yang muncul di daftar Forbes World's Billionaires edisi 2022 dan 2023. Sejak 23 Februari 2022 —sehari sebelum invasi— 39 orang ini telah kehilangan USD45 miliar atau sekitar 13% dari kekayaan bersih kolektif mereka.
Saat melihat bagaimana nasib mereka sejak Maret lalu, ketika rubel terjun bebas dan Bursa Efek Moskow ditutup, gambarannya sangat berbeda. Dari Maret 2022 hingga Maret 2023, 39 miliarder yang terkena sanksi itu secara mengejutkan telah mendapatkan kembali kekayaan mereka USD104 miliar.
Hanya tiga yang mengalami penurunan kekayaan mereka selama periode itu. Tujuh miliarder lain yang terkena sanksi justru melihat pertumbuhan kekayaan mereka untuk kembali ke jajaran orang terkaya di dunia 2023, setelah absen pada Maret tahun lalu.
"Aset mereka bertahan dengan sangat baik," kata Viktor Winkler, seorang pengacara dan mantan kepala standar sanksi global di bank Jerman Commerzbank.
"(Sebelum 2022) sebagian besar kekayaan mereka dengan jumlah cukup signifikan diparkir di negara-negara yang (tidak) mengadopsi sanksi Barat. Banyak yang terdampak sanksi setelah 23 Februari karena mereka... baru kali pertama terkena sanksi setelah invasi Putin."
Pemenang Terbesar
Pemenang terbesar adalah taipan pupuk, Andrey Melnichenko yang saat ini menyandang gelar sebagai orang terkaya Rusia. Dia melihat kekayaan bersihnya membengkak sebesar USD14,1 miliar selama setahun terakhir menjadi USD25,2 miliar, karena melonjaknya harga pupuk dan batu bara.
Hal itu menjadi landasan dari dua perusahaan swasta miliknya yakni, produsen pupuk Eurochem dan perusahaan energi batu bara SUEK. Melnichenko mengalihkan sahamnya di Eurochem dan SUEK ke anggota keluarga yang menjadi wakilnya pada tahun 2006 dan berhenti menjadi penerima perwalian pada 8 Maret 2022, dimana istrinya Aleksandra menggantikannya.
Kemudian Aleksandra juga terkana sanksi pada bulan Juni. Perwakilannya berpendapat bahwa dia seharusnya tidak dimasukkan dalam daftar miliarder karena alasan itu, tetapi Forbes telah menghubungkan kekayaannya dengan Melnichenko dan keluarganya, termasuk istrinya.
tulis komentar anda