Keripik Tempe Kramat Pela, Punya 4 Varian Rasa dan Banjir Pesanan Jelang Lebaran
Jum'at, 26 Mei 2023 - 16:13 WIB
Dia mengungkapkan setiap menjelang Lebaran, sekitar 2 pekan sebelum Idulfitri, biasanya pesanan keripik tempe sangat banyak. Untuk membuat tempenya, dia menghabiskan sekitar 100 kg kedelai dan sagu.
“Pokoknya menjelang Lebaran, dua atau satu minggu, pesanan keripik tempe sangat banyak. Lebaran kemarin Istri saya sampai kewalahan dan sakit karena pesanan keripik tempe datang terus,” ujarnya.
Kasmirah (55) istri Joko Asrori mengaku senang ketika banyak pesanan kripik tempe, meskipun sangat menguras tenaga. “Hasilnya lumayan, hasil jual keripik tempe seminggu bisa buat biaya umrah,” katanya.
Joko Asrori menambahkan, pembuat tempe dan perajin keripik Kramat Pela pada tahun 2020 mendapat bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupa 10 drum stainless, 10 mesin potong, mesin press kemasan, dan kompor. “Dengan drum stainless produksi tempe kami dijamin higienis dan lebih banyak,” ucapnya.
Perajin keripik tempe lainnya, Martinah (55), mengaku setiap hari memproduksi hampir 1,5 kuintal tempe untuk dijadikan keripik tempe. Dia menjual empat varian rasa keripik tempe agar lebih menarik, yaitu orginal, sapi panggang, pedas, dan barbeque.
“Sebagian besar produksi keripik tempe dijual ke konsumen di Jabodetabek. Sekitar 20 atau 30% untuk memenuhi pesanan pembeli dari Thailand atau Bahrain,” kata Martinah yang memiliki 20 karyawan untuk membuat keripik tempe.
“Pokoknya menjelang Lebaran, dua atau satu minggu, pesanan keripik tempe sangat banyak. Lebaran kemarin Istri saya sampai kewalahan dan sakit karena pesanan keripik tempe datang terus,” ujarnya.
Kasmirah (55) istri Joko Asrori mengaku senang ketika banyak pesanan kripik tempe, meskipun sangat menguras tenaga. “Hasilnya lumayan, hasil jual keripik tempe seminggu bisa buat biaya umrah,” katanya.
Joko Asrori menambahkan, pembuat tempe dan perajin keripik Kramat Pela pada tahun 2020 mendapat bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupa 10 drum stainless, 10 mesin potong, mesin press kemasan, dan kompor. “Dengan drum stainless produksi tempe kami dijamin higienis dan lebih banyak,” ucapnya.
Baca Juga
Perajin keripik tempe lainnya, Martinah (55), mengaku setiap hari memproduksi hampir 1,5 kuintal tempe untuk dijadikan keripik tempe. Dia menjual empat varian rasa keripik tempe agar lebih menarik, yaitu orginal, sapi panggang, pedas, dan barbeque.
“Sebagian besar produksi keripik tempe dijual ke konsumen di Jabodetabek. Sekitar 20 atau 30% untuk memenuhi pesanan pembeli dari Thailand atau Bahrain,” kata Martinah yang memiliki 20 karyawan untuk membuat keripik tempe.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda