Usai Pangkas 1.000 Karyawan First Republic Bank, Kini JPMorgan PHK 500 Pekerja Minggu Ini
Minggu, 28 Mei 2023 - 08:24 WIB
NEW YORK - Perusahaan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat , JPMorgan Chase & Co, dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terhadap sekitar 500 karyawan minggu ini. Menurut sumber yang akrab dengan isu ini, PHK ini akan terjadi di berbagai departemen di perusahaan tersebut.
PHK akan mempengaruhi karyawan di seluruh bisnis utama bank , konsumen, perbankan komersial, aset dan manajemen kekayaan, serta teknologi dan operasi, dilansir Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Sementara, ada lebih dari 13.000 lowongan pekerjaan yang dibuka di bank tersebut. Adapun total karyawan JPMorgan mencapai 296.877 pada akhir kuartal pertama, naik 8% dari tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, JPMorgan adalah pemberi pinjaman AS terbesar yang baru - baru ini mengakuisisi salah satu bank AS yang bangkrut, First Republic. Kamis lalu, JPMorgan juga dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 atau 15% dari total karyawan dari bank yang baru mereka akuisisi, yakni First Republic Bank.
Sementara pada saat yang sama, JPMorgan telah menawarkan pekerjaan kepada sekitar 85% dari hampir 7.000 karyawan First Republic untuk peran transisi atau penuh waktu. Posisi sementara akan berlangsung sekitar tiga bulan hingga satu tahun, tergantung pada kinerja pekerjaan.
JPMorgan mengatakan, PHK dilakukan karena kesepakatan perusahaan pada 1 Mei dengan Federal Deposit Insurance Corporation untuk mengakuisisi sebagian besar First Republic tidak termasuk semua karyawan perusahaan.
Nantinya, 1.000 pegawai yang tidak mendapatkan pembaruan kontrak akan menerima gaji dan tunjangan selama 60 hari dan ditawari paket yang mencakup pembayaran sekaligus tunjangan berkelanjutan.
Namun, JPMorgan tidak menutup kemungkinan bahwa karyawan yang terkena PHK akan direkrut kembali di masa mendatang.
“Sehubungan dengan kehilangan pekerjaan, kami akan menekankan bahwa dalam keadaan normal, JPMorgan mempekerjakan puluhan ribu orang di AS setiap tahun. Itu berarti akan ada banyak peluang untuk penempatan kembali karir,” ujar Kepala Keuangan JPMorgan, Jeremy Barnum, dikutip Reuters Jumat (26/5/2023).
Baca Juga
PHK akan mempengaruhi karyawan di seluruh bisnis utama bank , konsumen, perbankan komersial, aset dan manajemen kekayaan, serta teknologi dan operasi, dilansir Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Sementara, ada lebih dari 13.000 lowongan pekerjaan yang dibuka di bank tersebut. Adapun total karyawan JPMorgan mencapai 296.877 pada akhir kuartal pertama, naik 8% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, JPMorgan adalah pemberi pinjaman AS terbesar yang baru - baru ini mengakuisisi salah satu bank AS yang bangkrut, First Republic. Kamis lalu, JPMorgan juga dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 atau 15% dari total karyawan dari bank yang baru mereka akuisisi, yakni First Republic Bank.
Sementara pada saat yang sama, JPMorgan telah menawarkan pekerjaan kepada sekitar 85% dari hampir 7.000 karyawan First Republic untuk peran transisi atau penuh waktu. Posisi sementara akan berlangsung sekitar tiga bulan hingga satu tahun, tergantung pada kinerja pekerjaan.
JPMorgan mengatakan, PHK dilakukan karena kesepakatan perusahaan pada 1 Mei dengan Federal Deposit Insurance Corporation untuk mengakuisisi sebagian besar First Republic tidak termasuk semua karyawan perusahaan.
Nantinya, 1.000 pegawai yang tidak mendapatkan pembaruan kontrak akan menerima gaji dan tunjangan selama 60 hari dan ditawari paket yang mencakup pembayaran sekaligus tunjangan berkelanjutan.
Namun, JPMorgan tidak menutup kemungkinan bahwa karyawan yang terkena PHK akan direkrut kembali di masa mendatang.
“Sehubungan dengan kehilangan pekerjaan, kami akan menekankan bahwa dalam keadaan normal, JPMorgan mempekerjakan puluhan ribu orang di AS setiap tahun. Itu berarti akan ada banyak peluang untuk penempatan kembali karir,” ujar Kepala Keuangan JPMorgan, Jeremy Barnum, dikutip Reuters Jumat (26/5/2023).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda