Fakta Menarik Lokananta Pabrik Piringan Hitam Tertua di Solo, Waljinah hingga Slank Pernah Rekaman di Sini

Minggu, 04 Juni 2023 - 09:00 WIB
Nama-nama legendaris pemusik dan penyanyi Indonesia yang merekam lagu-lagunya di Lokananta. FOTO/Antara Photo/Mohammad Ayudha
SURAKARTA - Lokananta boleh dibilang sebagai salah satu museum bagi karya musik Indonesia. Banyak nama legendaris pemusik dan penyanyi Indonesia yang merekam lagu-lagunya di tempat ini. Mereka antara lain Gesang, Waljinah, Sam Saimun, dan Bubi Chen.

Bahkan, kelompok musik Slank juga pernah melakukan rekaman di Lokananta untuk album ke-23 berjudul Slanking Forever pada 2019 silam. Selain itu, Lokananta juga dikenal sebagai label rekaman dengan spesialisasi lagu-lagu daerah dan kesenian tradisional.

Lokananta yang awalnya bernama Pabrik Piringan Hitam Lokananta Jawatan Radio Kementerian Penerangan RI didirikan pada 29 Oktober 1956. Sosok R Maladi adalah penggagas Lokananta. Nama Lokananta diambil dari cerita pewayangan yang berarti gamelan bersuara merdu dari kayangan. Pada masa-masa awal Lokananta lebih banyak memproduksi materi siaran untuk Radio Republik Indonesia (RRI) dengan menggunakan piringan hitam.





Kemudian memasuki awal 1960-an Lokananta mulai merekam dan menjual piringan hitam untuk lagu-lagu pop dan tradisional, seperti dari Minang, Melayu, Batak, Jawa, dan Maluku, termasuk juga rekaman gending karawitan. Lokananta kini telah direvitalisasi.

Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada tanggal 27 November 2022, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

"Lokananta adalah salah satu contoh aset BUMN yang terbengkalai, dan kini berhasil direvitalisasi. Saya meminta Danareksa dan PPA untuk menyiapkan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga Lokananta dapat memiliki fondasi yang kokoh untuk dapat terus eksis dan relevan di masa depan," ujar Erick saat meresmikan Lokananta, di Solo, Jateng, Sabtu (4/6/2023).



Pada 2022, Kementerian BUMN melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar. Erick mengunjungi Lokananta tahun lalu, dan sangat prihatin dengan kondisi Lokananta. Padahal nilai historis dan kekayaan intelektual di Lokananta sangat potensial untuk berdayakan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More