Erick Thohir Usul Suntikan Modal untuk BUMN Rp57 Triliun
Senin, 05 Juni 2023 - 19:50 WIB
JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan penyertaan modal negara ( PMN ) Rp57 triliun pada 2024. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari PMN beberapa perusahaan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan usulan PMN BUMN Rp57 triliun sudah termasuk PMN tambahan 2023 yang belum ditunda Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Awalnya, Kementerian BUMN mengusulkan PMN tambahan sebesar Rp3,56 triliun untuk tahun anggaran 2023. Namun, Kemenkeu menyarankan agar anggaran segar itu dimasukkan ke dalam PMN tahun anggaran 2024. Sehingga, total suntikan dana APBN untuk sejumlah BUMN pada tahun depan diusulkan berada di angka Rp57 triliun.
"Kita mengusulkan waktu itu, sebenarnya PMN tahun ini tambahan Rp3,56 triliun. Tapi dari Menteri Keuangan tetap, kemarin sudah diputuskan ini menjadi masukan. Justru PMN 2024, makanya kalau kita liat angkanya PMN 2024 berubah, yang tadinya dari Rp33 triliun jadi Rp57 triliun," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (5/6/2023).
2. PMN untuk PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp10 triliun yang digunakan untuk menyelesaikan proyek strategis di sektor infrastruktur jalan tol.
3. PMN bagi Indonesia Financial Group (IFG) atau Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan senilai Rp3 triliun. Nantinya digunakan untuk meningkatkan kapasitas penjamin KUR.
4. PMN bagi PT Pelni (Persero) Rp10 triliun yang dialokasikan untuk pembelian tiga kapal perintis.
5. PMN untuk PT INKA (Persero) sebesar Rp3 triliun. Nantinya dipakai untuk memperluas produksi kereta api.
6. PMN Rekayasa Industri Rp2 triliun yang digunakan untuk mendukung restrukturisasi struktur permodalan.
7. Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp1,9 triliun. Dana ini dipakai untuk penyertaan investasi dan modal kerja anak usaha.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan usulan PMN BUMN Rp57 triliun sudah termasuk PMN tambahan 2023 yang belum ditunda Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Awalnya, Kementerian BUMN mengusulkan PMN tambahan sebesar Rp3,56 triliun untuk tahun anggaran 2023. Namun, Kemenkeu menyarankan agar anggaran segar itu dimasukkan ke dalam PMN tahun anggaran 2024. Sehingga, total suntikan dana APBN untuk sejumlah BUMN pada tahun depan diusulkan berada di angka Rp57 triliun.
"Kita mengusulkan waktu itu, sebenarnya PMN tahun ini tambahan Rp3,56 triliun. Tapi dari Menteri Keuangan tetap, kemarin sudah diputuskan ini menjadi masukan. Justru PMN 2024, makanya kalau kita liat angkanya PMN 2024 berubah, yang tadinya dari Rp33 triliun jadi Rp57 triliun," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (5/6/2023).
Berikut rincian PMN BUMN 2024 yang diusulkan Erick Thohir:
1. Pertama, PMN untuk PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun. Anggaran segar ini nantinya dialokasikan untuk program rasio elektrifikasi.2. PMN untuk PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp10 triliun yang digunakan untuk menyelesaikan proyek strategis di sektor infrastruktur jalan tol.
3. PMN bagi Indonesia Financial Group (IFG) atau Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan senilai Rp3 triliun. Nantinya digunakan untuk meningkatkan kapasitas penjamin KUR.
4. PMN bagi PT Pelni (Persero) Rp10 triliun yang dialokasikan untuk pembelian tiga kapal perintis.
5. PMN untuk PT INKA (Persero) sebesar Rp3 triliun. Nantinya dipakai untuk memperluas produksi kereta api.
6. PMN Rekayasa Industri Rp2 triliun yang digunakan untuk mendukung restrukturisasi struktur permodalan.
7. Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp1,9 triliun. Dana ini dipakai untuk penyertaan investasi dan modal kerja anak usaha.
(uka)
tulis komentar anda