Penumpang KRL Makin Berjubel jadi Alasan KCI Impor Kereta Bekas Jepang
Jum'at, 09 Juni 2023 - 07:48 WIB
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membeberkan rencana impor 10 rangkaian kereta bekas dari Jepang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gerbong kereta rel listrik (KRL) yang digunakan untuk tahun ini dan tahun depan.
Plt Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto mengatakan, rencana impor KRL tersebut dilakukan agar moda transportasi KRL di Indonesia dapat mengangkut penumpang yang jumlahnya kian hari kian meningkat.
"Jadi di tahun ini kenapa kita membutuhkan 10 train set KRL, karena kebutuhan pelanggan commuter kita semakin hari semakin meningkat," ujarnya di gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).
Dia membeberkan, rata-rata penumpang KRL berkisar 900.000 orang per hari. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan perbaikan prasarana yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Asdo mengatakan kebutuhan impor KRL tersebut dilakukan sambil menunggu 16 train set dari PT INKA yang dapat dioperasikan pada 2025-2026. "Dan ini sudah kita hitung untuk kebutuhan 2023-2024 ini kurang lebh kita membutuhkan tambahan 10 train set sambil menunggu (kereta dari) INKA," tukasnya.
Selain impor KRL bekas dari jepang dan penambahan kereta dari PT INKA, PT KCI merencanakan adanya upaya pembaharuan pada teknologi kereta yang akan dipensiunkan atau retrofit sesuai dengan review dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Adapun keputusan impor KRL bekas dari Jepang hingga hari ini belum menemui titik terang, apakah impor tersebut dapat dilakukan atau tidak. Keputusan tersebut kini berada di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku ketua penanganan impor KRL bekas dari Jepang.
Luhut menegaskan bahwa keputusan impor KRL bekas dari Jepang akan berlandaskan data yangmerupakan hasil review yang dilakukan oleh BPKP terkait kebutuhan operasional KRL.
"Jadi semua yang kita lakukan basisnya data, saya ulangi ya, semua keputusan yang kami buat basisnya data," kata Luhut saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5).
Plt Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto mengatakan, rencana impor KRL tersebut dilakukan agar moda transportasi KRL di Indonesia dapat mengangkut penumpang yang jumlahnya kian hari kian meningkat.
"Jadi di tahun ini kenapa kita membutuhkan 10 train set KRL, karena kebutuhan pelanggan commuter kita semakin hari semakin meningkat," ujarnya di gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).
Dia membeberkan, rata-rata penumpang KRL berkisar 900.000 orang per hari. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan perbaikan prasarana yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Asdo mengatakan kebutuhan impor KRL tersebut dilakukan sambil menunggu 16 train set dari PT INKA yang dapat dioperasikan pada 2025-2026. "Dan ini sudah kita hitung untuk kebutuhan 2023-2024 ini kurang lebh kita membutuhkan tambahan 10 train set sambil menunggu (kereta dari) INKA," tukasnya.
Baca Juga
Selain impor KRL bekas dari jepang dan penambahan kereta dari PT INKA, PT KCI merencanakan adanya upaya pembaharuan pada teknologi kereta yang akan dipensiunkan atau retrofit sesuai dengan review dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Adapun keputusan impor KRL bekas dari Jepang hingga hari ini belum menemui titik terang, apakah impor tersebut dapat dilakukan atau tidak. Keputusan tersebut kini berada di tangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku ketua penanganan impor KRL bekas dari Jepang.
Luhut menegaskan bahwa keputusan impor KRL bekas dari Jepang akan berlandaskan data yangmerupakan hasil review yang dilakukan oleh BPKP terkait kebutuhan operasional KRL.
"Jadi semua yang kita lakukan basisnya data, saya ulangi ya, semua keputusan yang kami buat basisnya data," kata Luhut saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5).
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda