Menuju Hari Bersih-bersih Sampah Sedunia, WCD Indonesia Latih 41 Leaders

Jum'at, 09 Juni 2023 - 15:05 WIB
Penanggulangan masalah sampah membutuhkan kolaborasi dan aksi nyata dari semua pihak. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
JAKARTA - Penanggulangan masalah sampah membutuhkan kolaborasi dan aksi nyata dari semua pihak. Sampah yang dikelola dengan baik juga dapat menghasilkan produk bernilaitambah serta membantu menurunkan emisi karbon .

Untuk diketahui, pemerintah telah menaikkan target pengurangan emisi dari 29% menjadi 31,89% pada tahun 2030 mendatang melalui kemampuan sendiri.

Demikian halnya dengan target penurunan emisi gas rumah kaca dari hasil kerja sama internasional juga dinaikkan dari 41% menjadi 43,2%. Selain itu, net zero emission (NZE) ditetapkan pada 2060 atau lebih cepat dari target awal.

Semua target tersebut tentu akan sulit tercapai tanpa dukungan dan upaya semua pihak. Dalam hal ini, keberadaan para pegiat lingkungan sangat penting dalam melakukan sosialisasi dan edukasi.



Bertepatan momentum Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, World Cleanup Day (WCD) Indonesia pada pekan lalu menggelar pelatihan untuk 41 leaders pegiat lingkungan dari berbagai provinsi, mulai Aceh hingga Papua Barat Daya. Kegiatan ini juga dalam rangka mempersiapkan gerakan Bersih-Bersih Sampah Terbesar di Indonesia pada 16 September 2023 mendatang.

Melalui program Leaders Academy (LA) WCD Indonesia yang digelar pada 1-4 Juni 2023, para leaders diajak untuk mengembangkan potensi environmental leadership agar dapat memimpin aksi sesuai dengan pondasi dan visi-misi lahirnya gerakan World Cleanup Day serta pemahaman akan lingkungan secara nyata.

Program LA dimulai dengan pelatihan capacity building kepemimpinan dan best practices oleh mentor-mentor WCDI. Dilanjutkan agenda talk show diskusi pentahelix dengan tema “Kontribusi Pengelolaan Sampah Domestik Terhadap Penurunan Emisi Karbon”.

Selain itu, 41 leaders diajak mempraktikkan langsung pembuatan biopori, eco-enzym dan field visit ke titik pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Mutiara Bogor Raya.

Sebagai wujud kolaborasi pentahelix WCD Indonesia memberikan apresiasi berupa penanaman 50 bibit pohon mahoni dan sirsak. Selain itu, sebanyak 16 lubang biopori telah berhasil dibuat di wilayah desa Cibalung Cijeruk, Kabupaten Bogor.Program ini juga mendapat dukungan dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More