Tambal Defisit, Pemerintah Terbitkan SBN Rp900,4 Triliun
Jum'at, 24 Juli 2020 - 16:11 WIB
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit APBN akan melebar menjadi 6,34% dari Produk Domestik Druto (PDB) atau ke posisi Rp1.039,2 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, dalam menambal defisit yang melebar ini, pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp900,4 triliun.
"Kami telah menerbitkan SBN pada semester I kurang lebih Rp630 triliun, jadi sisanya itu pada semester II harus menerbitkan Rp900,4 triliun," papar Luky di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
(Baca Juga: Utang RI Menumpuk Akibat Pandemi, Rekomendasi Ini Bisa Diambil Pemerintah)
Dia mengatakan, pada semester II pemerintah berencana menerbitkan SBN ritel sebesar Rp35-40 triliun. Di samping itu, menerbitkan Samurai Bonds Rp13,5 triliun. Kemudian, pemerintah juga akan melaksanakan lelang SBN pada semester II sekitar Rp35 triliun sampai Rp40 triliun per dua pekan.
"Ini rata-rata jadi bisa saja saat lelang SBN kita ambil hanya Rp32 triliun. Nanti ada satu lagi kita ambil Rp45 triliun. Tapi kalau kita lihat selama satu semester rate-nya ada di Rp35 triliun sampai Rp40 triliun," jelasnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, dalam menambal defisit yang melebar ini, pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan nilai Rp900,4 triliun.
"Kami telah menerbitkan SBN pada semester I kurang lebih Rp630 triliun, jadi sisanya itu pada semester II harus menerbitkan Rp900,4 triliun," papar Luky di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
(Baca Juga: Utang RI Menumpuk Akibat Pandemi, Rekomendasi Ini Bisa Diambil Pemerintah)
Dia mengatakan, pada semester II pemerintah berencana menerbitkan SBN ritel sebesar Rp35-40 triliun. Di samping itu, menerbitkan Samurai Bonds Rp13,5 triliun. Kemudian, pemerintah juga akan melaksanakan lelang SBN pada semester II sekitar Rp35 triliun sampai Rp40 triliun per dua pekan.
"Ini rata-rata jadi bisa saja saat lelang SBN kita ambil hanya Rp32 triliun. Nanti ada satu lagi kita ambil Rp45 triliun. Tapi kalau kita lihat selama satu semester rate-nya ada di Rp35 triliun sampai Rp40 triliun," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda