Soal Divestasi Saham, Menteri ESDM Sebut Vale dan MIND ID Rebutan Jadi Pengendali
Selasa, 13 Juni 2023 - 20:22 WIB
JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan PT Vale Indonesia Tbk belum juga menyampaikan harga penawaran divestasi saham yang saat ini masih berjalan. Padahal, perusahaan berkode emiten INCO itu sejatinya sudah bisa melakukan penawaran kepada pemerintah sejak Maret 2023 lalu.
"Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2020, minimum 51% menjadi persyaratan untuk perpanjangan. Vale sudah menyatakan proses divestasi dapat dimulai, pada tanggal 31 Januari 2023. Untuk itu, maka disarankan kepada Vale untuk bisa menawarkan kepada pemerintah sejak Maret 2023," jelas Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Sebelumnya, Arifin juga mengungkapkan bahwa Vale telah membuka peluang untuk mendivestasikan sahamnya kepada Indonesia, bahkan lebih dari 11 persen. Namun syaratnya, Vale menginginkan pengendalian operasional dan konsolidasi finansial.
"Hasil rapat 4 Mei 2023 terkait divestasi, Vale membuka peluang divestasi saham lebih besar dari 11%, dengan hak pengendalian operasional, dan financial consolidation," terangnya.
Tak hanya Vale, Arifin menyebut, Holding BUMN pertambangan MIND ID juga menginginkan pengendalian operasional. "MIND ID juga menginginkan hal pengendalian operasional dan financial consolidation," sambungnya.
Oleh sebab itu, Arifin menilai, MIND ID meminta dukungan pemerintah dalam proses negosiasi melalui momentum perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
"Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2020, minimum 51% menjadi persyaratan untuk perpanjangan. Vale sudah menyatakan proses divestasi dapat dimulai, pada tanggal 31 Januari 2023. Untuk itu, maka disarankan kepada Vale untuk bisa menawarkan kepada pemerintah sejak Maret 2023," jelas Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Sebelumnya, Arifin juga mengungkapkan bahwa Vale telah membuka peluang untuk mendivestasikan sahamnya kepada Indonesia, bahkan lebih dari 11 persen. Namun syaratnya, Vale menginginkan pengendalian operasional dan konsolidasi finansial.
"Hasil rapat 4 Mei 2023 terkait divestasi, Vale membuka peluang divestasi saham lebih besar dari 11%, dengan hak pengendalian operasional, dan financial consolidation," terangnya.
Tak hanya Vale, Arifin menyebut, Holding BUMN pertambangan MIND ID juga menginginkan pengendalian operasional. "MIND ID juga menginginkan hal pengendalian operasional dan financial consolidation," sambungnya.
Oleh sebab itu, Arifin menilai, MIND ID meminta dukungan pemerintah dalam proses negosiasi melalui momentum perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
(uka)
tulis komentar anda