Pemulihan Ekonomi Harus Perkuat Rezim Produksi di Desa

Sabtu, 25 Juli 2020 - 15:19 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Institut Pertanian Bogor (IPB), Sofyan Sjaf, menyebut pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada masyarakat desa. Pasalnya, dari 84.000 desa, menurut risetnya, terdapat sekitar 73,14% yang bertumpu pada sektor pertanian .

Sofyan mengatakan, dengan adanya pandemi Covid-19 diiringi dengan adanya penerapan lockdown atau PSBB akan bermuara kepada kemiskinan baru, dan kemiskinan itu melanda banyak desa.

"Kalau mau ada pemulihan ekonomi, berangkatlah dari desa dan target sasarannya adalah petani, nelayan, dan peternak. Mereka berjibaku dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka," ujar Sofyan dalam diskusi daring, Sabtu (25/7/2020). ( Baca juga:Pengelolaan Anggaran Dinilai Belum Makmurkan Rakyat )



Dia menambahkan, jika ingin menyelesaikan kemiskinan atau menyelesaikan problematika pemulihan ekonomi, maka jantung pertahanan ada di pedesaan.

"Ada benarnya juga kalau relaksasi itu bertumpu kepada apa yang dirasakan rakyat, kan rakyat sebagian besar bermukim di desa," kata dia.

Sofyan menuturkan, sektor ekonomi jasa dan perdagangan yang menciptakan urbanisasi para tenaga desa ke kota, akhirnya memilih untuk pulang di masa pandemi ini. Namun, ketika mereka kembali ke kampung tidak ada program atau kebijakan yang menampung mereka, padahal mereka masih masuk ke usia produktif.

"Kalau dulu kita bertumpu di rezim perdagangan, maka sekarang harusnya rezim produksi harus diperkuat di desa. Rezim produksi yang kemudian disokong teknologi kemajuan adaptasi 4.0 plus menghidupkan para entrepreneur di kalangan masyarakat desa luar biasa tinggi," ucapnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More