Pengusaha Indonesia di Australia Implementasikan Kerjasama saat Pandemi
Rabu, 29 April 2020 - 14:37 WIB
MAKASSAR - Pelaku usaha Indonesia di Australia mulai mengimplementasikan kerjasama, di tengah terjadinya dampak ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Itu Dilakukan setelah kunjungan resmi Presiden Joko Widodo baru baru ini ke Australia, dalam rangka penyelesaian kerja sama ekonomi Indonesia AustraliaIA-CEPA.
Pelaku usaha asal Indonesia, Ivan Paulus dengan perusahaan Livingstone Internationaldi Sydney bergerak di bidang consumables produk sekali pakai seperti sarung tangan, tissue kotak, baby wipes, tutup kepala, dan sebagainya, membuat sebuah movement campaign Indonesia Maju yaitu sebuah usaha percepatan export barang dari Indonesia ke Australia, agar bisa terus memberikan lahan pekerjaan kepada pekerja pabrik di Indonesia.
Diketahui, Livingstone adalah satu market leader di Australia. Livingstone dengan 9fasilitas distribusi logistik tersebar di seluruh Australia dan420 tenaga kerja mempunyai 65,000 jenis produk consumables yang mana sebelum IA-CEPA di impor dari berbagai negara tetangga di Asia, Eropa dan America, dengan nilai impor senilai 1,7 trilyun rupiahsetiap tahunnya.
Pihak Ivan sudah mempersiapkan beberapa bulan sebelum nya untuk mulai mengimpor dari Indonesia. Beberapa produk Indonesia sudah mulai menggantikan impor negara lain dan sudah masuk di Australia melalui Livingstone.
Ivan Paulus menjelaskan, pihhaknya siap untuk mengalihkan pembelian impor sejumlah Rp1.7 triliun tahun nya ini kepada pabrik pabrik Indonesia.
Pemesanan sejak November 2019 sudah menciptakan lapangan pekerjaan baru di Solo Jawa Tengah sebanyak 276 karyawantambahan dipabrik daerahSolo milikEnny Wibisono.
Ivan dan Livingstone berkomitmen untuk menciptakan sepuluhribu lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Selain itu, dirinya merencanakan membeli produk produk consumables dari berbagai pulau di Indonesia. Saat ini di Solo, Tegal, Banten, Bandung, Surabaya, SidoarjodiPulau Jawa.
"Termasuk Denpasar di pulau Bali.Medan di Pulau Sumatera. Makassar di pulau Sulawesi. Masih mencariprodusen di Pulau Kalimantan dan Papua," kata Ivan.
Bukan hanya itu kata Ivan, demi pemerataan manfaat dari pembukaan lapangan pekerjaan di pabrik pabrik nusantara. Ia siap mendukung generasi milenial Indonesia denganmembeli produk sekali pakai berkualitas danRamah Lingkungandari UMKM danStartup Bisnis.
"Tentunya dengan bimbingan Pemerintah pusat dan daerah Indonesia dari segi kapasitas produksi skalabilitasdan permodalan yang mudah dan lunak bagi para UMKM generasi muda ini," terangnya.
Itu Dilakukan setelah kunjungan resmi Presiden Joko Widodo baru baru ini ke Australia, dalam rangka penyelesaian kerja sama ekonomi Indonesia AustraliaIA-CEPA.
Pelaku usaha asal Indonesia, Ivan Paulus dengan perusahaan Livingstone Internationaldi Sydney bergerak di bidang consumables produk sekali pakai seperti sarung tangan, tissue kotak, baby wipes, tutup kepala, dan sebagainya, membuat sebuah movement campaign Indonesia Maju yaitu sebuah usaha percepatan export barang dari Indonesia ke Australia, agar bisa terus memberikan lahan pekerjaan kepada pekerja pabrik di Indonesia.
Diketahui, Livingstone adalah satu market leader di Australia. Livingstone dengan 9fasilitas distribusi logistik tersebar di seluruh Australia dan420 tenaga kerja mempunyai 65,000 jenis produk consumables yang mana sebelum IA-CEPA di impor dari berbagai negara tetangga di Asia, Eropa dan America, dengan nilai impor senilai 1,7 trilyun rupiahsetiap tahunnya.
Pihak Ivan sudah mempersiapkan beberapa bulan sebelum nya untuk mulai mengimpor dari Indonesia. Beberapa produk Indonesia sudah mulai menggantikan impor negara lain dan sudah masuk di Australia melalui Livingstone.
Ivan Paulus menjelaskan, pihhaknya siap untuk mengalihkan pembelian impor sejumlah Rp1.7 triliun tahun nya ini kepada pabrik pabrik Indonesia.
Pemesanan sejak November 2019 sudah menciptakan lapangan pekerjaan baru di Solo Jawa Tengah sebanyak 276 karyawantambahan dipabrik daerahSolo milikEnny Wibisono.
Ivan dan Livingstone berkomitmen untuk menciptakan sepuluhribu lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Selain itu, dirinya merencanakan membeli produk produk consumables dari berbagai pulau di Indonesia. Saat ini di Solo, Tegal, Banten, Bandung, Surabaya, SidoarjodiPulau Jawa.
"Termasuk Denpasar di pulau Bali.Medan di Pulau Sumatera. Makassar di pulau Sulawesi. Masih mencariprodusen di Pulau Kalimantan dan Papua," kata Ivan.
Bukan hanya itu kata Ivan, demi pemerataan manfaat dari pembukaan lapangan pekerjaan di pabrik pabrik nusantara. Ia siap mendukung generasi milenial Indonesia denganmembeli produk sekali pakai berkualitas danRamah Lingkungandari UMKM danStartup Bisnis.
"Tentunya dengan bimbingan Pemerintah pusat dan daerah Indonesia dari segi kapasitas produksi skalabilitasdan permodalan yang mudah dan lunak bagi para UMKM generasi muda ini," terangnya.
(agn)
tulis komentar anda