Percepat Perundingan IPEF, AS Gelar Pertemuan Tingkat Menteri
Jum'at, 30 Juni 2023 - 16:01 WIB
Menko Airlangga menyampaikan apresiasinya atas perkembangan positif pada pertemuan IPEF dan pentingnya seluruh anggota IPEF bekerja keras mewujudkan target ambisi AS untuk menyelesaikan seluruh perundingan pada Pilar III dan IV.
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Menko Airlangga, untuk menekankan kembali bahwa Indonesia bermaksud menjadi bagian penting dari rantai pasok global khususnya pada produk mineral (critical mineral). Indonesia juga mendukung visi AS untuk menciptakan standar yang tinggi di seluruh pilar IPEF, sehingga anggota IPEF perlu menyediakan program untuk mendukung hal tersebut.
Baik Indonesia maupun India juga menekankan pentingnya pembiayaan proyek-proyek clean energy yang terjangkau dalam pillar III IPEF. Negara tetangga Malaysia juga menyampaikan pentingnya akuntabilitas dari sektor swasta dalam pembiayaan proyek clean energy.
Dalam isu critical sectors, Australia dan India meminta agar IPEF agar dapat memulai penyusunan Term of References (ToR) untuk Supply Chain Works Council agar aktivitas pada area critical sectors dapat segera dimulai. Secara umum, negara partisipan IPEF menyampaikan dukungan atas proyeksi technical assistance, investor forum, skill upscalling, networking dan capacity building ke depannya sebagai bentuk nyata yang dapat diraih bersama secara cepat.
Dalam penutupannya, Raimondo menyampaikan kembali komitmen AS dalam mewujudkan IPEF, adanya peran dan keterlibatan sektor swasta dalam IPEF, serta mengapresiasi sumbangsih dan komitmen negara partisipan IPEF terhadap perundingan IPEF selama ini. Dalam diskusi ini, Menko Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi, sebagai Chief Negotiator Indonesia untuk IPEF.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan Menko Airlangga, untuk menekankan kembali bahwa Indonesia bermaksud menjadi bagian penting dari rantai pasok global khususnya pada produk mineral (critical mineral). Indonesia juga mendukung visi AS untuk menciptakan standar yang tinggi di seluruh pilar IPEF, sehingga anggota IPEF perlu menyediakan program untuk mendukung hal tersebut.
Baik Indonesia maupun India juga menekankan pentingnya pembiayaan proyek-proyek clean energy yang terjangkau dalam pillar III IPEF. Negara tetangga Malaysia juga menyampaikan pentingnya akuntabilitas dari sektor swasta dalam pembiayaan proyek clean energy.
Baca Juga
Dalam isu critical sectors, Australia dan India meminta agar IPEF agar dapat memulai penyusunan Term of References (ToR) untuk Supply Chain Works Council agar aktivitas pada area critical sectors dapat segera dimulai. Secara umum, negara partisipan IPEF menyampaikan dukungan atas proyeksi technical assistance, investor forum, skill upscalling, networking dan capacity building ke depannya sebagai bentuk nyata yang dapat diraih bersama secara cepat.
Dalam penutupannya, Raimondo menyampaikan kembali komitmen AS dalam mewujudkan IPEF, adanya peran dan keterlibatan sektor swasta dalam IPEF, serta mengapresiasi sumbangsih dan komitmen negara partisipan IPEF terhadap perundingan IPEF selama ini. Dalam diskusi ini, Menko Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi, sebagai Chief Negotiator Indonesia untuk IPEF.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)
tulis komentar anda