Siap-siap! Rusia Bakal Genjot Produksi Lithium dan Rare Earth

Rabu, 12 Juli 2023 - 05:46 WIB
Rusia akan menutupi sepenuhnya permintaan domestiknya untuk Rare Earth atau logam tanah jarang pada tahun 2030, mendatang. Sementara kebutuhan industri untuk lithium, ditargetkan bakal mampu dipenuhi lebih cepat. Foto/Dok
MOSKOW - Rusia akan menutupi sepenuhnya permintaan domestiknya untuk Rare Earth atau logam tanah jarang pada tahun 2030, mendatang. Sementara kebutuhan industri untuk lithium , ditargetkan bakal mampu dipenuhi oleh produksi lokal dalam waktu dekat.



Rencana Rusia menggenjot produksi Lithium ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Interfax, seperti dilansir dari RT, Rabu (12/7/2023).





Sebagai catatan, Rusia merupakan salah satu negara dengan cadangan mineral terbesar di dunia termasuk lithium dan logam tanah jarang. Negara ini memiliki cadangan logam yang sangat besar, yang merupakan bagian penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

"Kami adalah yang kedua di dunia setelah China. Basis bahan baku domestik mampu memenuhi kebutuhan industri Rusia saat ini dan masa depan, termasuk melalui commissioning deposit baru dan membangun siklus pemrosesan bahan baku yang paling lengkap," kata Manturov yang juga Kepala Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia.

Produksi lithium bakal menjadi fokus utama Rusia, saat mereka berusaha untuk menjadi salah satu produsen "emas putih" top dunia. "Kami tidak memiliki masalah dengan pemrosesan logam," menurutnya.

Disampaikan juga oleh Manturov bahwa Rusia memiliki deposit lithium yang sangat besar. Ia turut mengungkapkan rencana ekstraksi mineral di beberapa deposit di Krai Zabaikalsky, Timur Jauh Rusia tahun ini.

"Kami memiliki kapasitas yang diperlukan untuk pemrosesan lithium di beberapa pabrik. Total volume produksi lithium akan sepenuhnya menutupi permintaan domestik pada tahun 2025 dan pada tahun 2030 secara bersamaan akan memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor," beber Wakil PM Rusia.

Pada bulan April, kepala departemen metalurgi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Vladislav Vasiliyev mengumumkan, rencana untuk meluncurkan produksi pertama bahan baku lithium pada tahun 2026.

"Jika kita mencapai kapasitas penuh dalam waktu tiga tahun, kita tidak hanya akan mandiri impor, tapi juga akan memiliki volume produksi berlebih," katanya.

Permintaan untuk Lithium di seluruh dunia diproyeksi bakal meningkat seiring penggunaan dalam pembuatan baterai yang menjadi vital bagi sebagian besar elektronik konsumen dan kendaraan listrik. Selain itu lithium dianggap sebagai "pilar untuk ekonomi bebas bahan bakar fosil" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena diharapkan dapat menjadi cara utama untuk menyimpan energi di jaringan listrik bersih di masa depan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More