Pengangguran di China Sentuh Rekor Tertinggi saat Pemulihan Ekonomi Tersendat
Selasa, 18 Juli 2023 - 06:21 WIB
BEIJING - Pengangguran usia muda di China telah mencapai rekor tertinggi seiring tersendatnya pemulihan ekonomi pascapandemi di negara dengan ekonomi terbesar kedua itu. Tingkat pengangguran usia 16 hingga 24 tahun di daerah perkotaan naik menjadi 21,3% bulan lalu, berdasarkan data resmi yang dirilis.
Ledakan pengangguran terjadi saat ekonomi China hanya menanjak 0,8% dalam periode kuartal kedua tahun ini hingga akhir Juni. Analis mengatakan, laju pertumbuhan yang kurang tenaga membuat pihak berwenang diyakini bakal segera mengambil langkah-langkah baru untuk meningkatkan ekonominya.
Sementara itu Biro Statistik Nasional China mengatakan, data "menunjukkan momentum pemulihan yang baik". Menurut angka resmi yang dirilis pada hari Senin, ekonomi China tumbuh sebesar 6,3% pada kuartal kedua secara tahunan. Ini melampaui pertumbuhan pada kuartal pertama, tetapi meleset dari ekspektasi analis.
"Kekecewaan sangat jelas, terjadi dalam penjualan ritel dan investasi perumahan," kata Qian Wang, kepala ekonom Asia Pasifik di perusahaan investasi Vanguard seperti dilansir BBC.
"Lalu ditambah dengan laporan perdagangan, inflasi dan kredit sebelumnya, menegaskan kembali pandangan kami bahwa momentum pertumbuhan yang mendasarinya masih sangat lemah," tambahnya.
Permintaan global untuk barang-barang China telah turun secara signifikan. Selain ada juga kekhawatiran atas membengkaknya utang pemerintah daerah dan pasar perumahan, yang membuat proyeksi menjadi suram.
Lapangan kerja untuk kaum muda China menjadi sorotan, seiring 11,58 juta lulusan universitas diperkirakan akan memasuki pasar tenaga kerja China tahun ini. Tingkat pengangguran usia muda di perkotaan telah meningkat selama beberapa bulan.
Ledakan pengangguran terjadi saat ekonomi China hanya menanjak 0,8% dalam periode kuartal kedua tahun ini hingga akhir Juni. Analis mengatakan, laju pertumbuhan yang kurang tenaga membuat pihak berwenang diyakini bakal segera mengambil langkah-langkah baru untuk meningkatkan ekonominya.
Baca Juga
Sementara itu Biro Statistik Nasional China mengatakan, data "menunjukkan momentum pemulihan yang baik". Menurut angka resmi yang dirilis pada hari Senin, ekonomi China tumbuh sebesar 6,3% pada kuartal kedua secara tahunan. Ini melampaui pertumbuhan pada kuartal pertama, tetapi meleset dari ekspektasi analis.
"Kekecewaan sangat jelas, terjadi dalam penjualan ritel dan investasi perumahan," kata Qian Wang, kepala ekonom Asia Pasifik di perusahaan investasi Vanguard seperti dilansir BBC.
"Lalu ditambah dengan laporan perdagangan, inflasi dan kredit sebelumnya, menegaskan kembali pandangan kami bahwa momentum pertumbuhan yang mendasarinya masih sangat lemah," tambahnya.
Permintaan global untuk barang-barang China telah turun secara signifikan. Selain ada juga kekhawatiran atas membengkaknya utang pemerintah daerah dan pasar perumahan, yang membuat proyeksi menjadi suram.
Lapangan kerja untuk kaum muda China menjadi sorotan, seiring 11,58 juta lulusan universitas diperkirakan akan memasuki pasar tenaga kerja China tahun ini. Tingkat pengangguran usia muda di perkotaan telah meningkat selama beberapa bulan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda