Melawan USD, Rupiah Hari Ini Ditutup Stagnan di Rp15.027
Senin, 24 Juli 2023 - 17:00 WIB
Dari sentimen domestik, para ekonom memperkiraan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 masih akan bertahan di atas konsensus, yaitu sebesar 5,1%, dimana perkiraan tersebut sejalan dengan hasil produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama 2023 yang lebih kuat dari perkiraan awal.
Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi terus membaik hingga saat ini, karena konsumsi rumah tangga akan terus meningkat di semester kedua 2023 dengan didorong oleh inflasi yang rendah, aktivitas perekonomian yang kembali normal, serta peningkatan belanja pemilu.
Di samping itu, perkiraan rata-rata inflasi tahun 2023 untuk Indonesia menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,1%, dimana hal itu telah mencerminkan inflasi secara ytd yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga ekspektasi terkait inflasi makanan akan relatif stabil.
Selain itu, pertumbuhan di kawasan ASEAN dinilai masih tetap sehat meskipun sedikit terjadi perlambatan, hal tersebut dikarenakan belum adanya dampak positif dari dibukanya kembali China dari pandemic Covid-19. Selain itu perlambatan ekonomi di China sangat berdampak terhadap ekonomi di Kawasan ASEAN.
Dengan melambatnya ekonomi global maka, para ekonom telah memperkirakan beberapa perekonomian ASEAN termasuk Vietnam, Indonesia, dan Filipina akan tumbuh lebih dari 5% di tahun 2023, sementara Thailand dan Malaysia diperkirakan tumbuh di atas 4%.
Dengan adanya sentimen diatas, pergerakan mata uang rupiah besok diprediksi berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp15.010 - Rp15.080.
Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi terus membaik hingga saat ini, karena konsumsi rumah tangga akan terus meningkat di semester kedua 2023 dengan didorong oleh inflasi yang rendah, aktivitas perekonomian yang kembali normal, serta peningkatan belanja pemilu.
Di samping itu, perkiraan rata-rata inflasi tahun 2023 untuk Indonesia menjadi 3,9% dari sebelumnya 4,1%, dimana hal itu telah mencerminkan inflasi secara ytd yang lebih rendah dari perkiraan, sehingga ekspektasi terkait inflasi makanan akan relatif stabil.
Selain itu, pertumbuhan di kawasan ASEAN dinilai masih tetap sehat meskipun sedikit terjadi perlambatan, hal tersebut dikarenakan belum adanya dampak positif dari dibukanya kembali China dari pandemic Covid-19. Selain itu perlambatan ekonomi di China sangat berdampak terhadap ekonomi di Kawasan ASEAN.
Dengan melambatnya ekonomi global maka, para ekonom telah memperkirakan beberapa perekonomian ASEAN termasuk Vietnam, Indonesia, dan Filipina akan tumbuh lebih dari 5% di tahun 2023, sementara Thailand dan Malaysia diperkirakan tumbuh di atas 4%.
Dengan adanya sentimen diatas, pergerakan mata uang rupiah besok diprediksi berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp15.010 - Rp15.080.
(akr)
tulis komentar anda