Uji Klinis Vaksin Covid-19 Made in China Digelar di 6 Tempat di Bandung
Rabu, 29 Juli 2020 - 14:02 WIB
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama PT Bio Farma (Persero) melakukan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Ltd asal China. Pengujian itu akan digelar di 6 lokasi berbeda yang berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat.
(Baca Juga: Bio Farma Sebut Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Bisa Berakhir Gagal )
"Di 6 tempat, yaitu Kampus Universitas Padjadjaran di Jalan Eyckman, Kampus Universitas Padjadjaran Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit," kata Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil, Rabu (29/7/2020).
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini mengaku sengaja mengambil sampel terhadap orang-orang di kawasan tersebut. Hal tersebut lantaran agar mereka tetap terpantau setelah dilakukan penyuntikan ke tubuhnya.
"Penelitiannya kan di Bandung," ujarnya.
(Baca Juga: Perlombaan Temukan Vaksin Covid-19, BUMN hingga Swasta Digandeng Pemerintah )
Kusnandi menjelaskan, secara umum yang bisa mengikuti uji klinis itu ialah orang yang sehat dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Kemudian, seseorang dinyatakan sehat atau tidak itu melalui pemeriksaan dari tim dokter yang ada di lokasi.
"Orang yang sehat umur 18-59 tahun, yang penting sehat. Tapi itu diperiksa dulu sama dokter sehat atau enggaknya. Kalau sehat boleh ikut," ujarnya.
Sebagai informasi, PT Bio Farma menerima pasokan vaksin dari Sinovac sebanyak 2.400 vaksin. Nantinya, pengujian vaksin ini dilakukan ke 1.620 subjek dengan rentang usia 18-59 tahun dan dengan kondisi tertentu. Kemudian, sisanya akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).
(Baca Juga: Bio Farma Sebut Uji Klinis Fase III Vaksin Sinovac Bisa Berakhir Gagal )
"Di 6 tempat, yaitu Kampus Universitas Padjadjaran di Jalan Eyckman, Kampus Universitas Padjadjaran Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit," kata Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil, Rabu (29/7/2020).
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini mengaku sengaja mengambil sampel terhadap orang-orang di kawasan tersebut. Hal tersebut lantaran agar mereka tetap terpantau setelah dilakukan penyuntikan ke tubuhnya.
"Penelitiannya kan di Bandung," ujarnya.
(Baca Juga: Perlombaan Temukan Vaksin Covid-19, BUMN hingga Swasta Digandeng Pemerintah )
Kusnandi menjelaskan, secara umum yang bisa mengikuti uji klinis itu ialah orang yang sehat dengan rentang usia antara 18 hingga 59 tahun. Kemudian, seseorang dinyatakan sehat atau tidak itu melalui pemeriksaan dari tim dokter yang ada di lokasi.
"Orang yang sehat umur 18-59 tahun, yang penting sehat. Tapi itu diperiksa dulu sama dokter sehat atau enggaknya. Kalau sehat boleh ikut," ujarnya.
Sebagai informasi, PT Bio Farma menerima pasokan vaksin dari Sinovac sebanyak 2.400 vaksin. Nantinya, pengujian vaksin ini dilakukan ke 1.620 subjek dengan rentang usia 18-59 tahun dan dengan kondisi tertentu. Kemudian, sisanya akan digunakan untuk uji lab di beberapa lab lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN).
(akr)
tulis komentar anda