Fenomena Yahudi dan India dalam Dunia Bisnis Global: Mencengangkan!
Kamis, 24 Agustus 2023 - 11:43 WIB
Tidak lupa untuk menerapkan bahasa Inggris sebagai bahasa pendidikan di India yang memungkinkan mereka mengakses berbagai literatur ilmu pengetahuan terkini dari Eropa dan Amerika. Kemudian juga memudahkan lulusan perguruan tinggi teknologi India untuk bersaing di luar negeri, baik Eropa maupun Amerika.
Kebijakan pengetatan imigrasi Amerika yang memprioritaskan pekerja profesional sejak tahun 1960-an juga memberikan kemudahan bagi alumni perguruan tinggi teknologi di India untuk mendapatkan izin kerja di Amerika. Kebijakan ini ibarat ucapan selamat datang kepada para alumni institut teknologi di India yang menguasai bidang STEM dan sejalan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja kelas atas di Amerika Serikat.
Terakhir, revolusi budaya kerja dan sikap mental. Budaya kerja menjadi salah satu isu yang mendominasi permasalahan perusahaan teknologi di Silicon Valley. Seperti yang dilakukan Satya Nadella, CEO asal India yang mengambil alih jabatan CEO Microsoft pada Februari 2014.
Ia mewarisi budaya beracun di perusahaan yang dianggap sebagai dinosaurus teknologi. Bill Gates, sang pendiri, dikenal sering mencaci-maki karyawannya, dan Steve Ballmer, yang menggantikan Gates, melanjutkan taktik bisnis keras.
Sebagai CEO asal India, Nadella memberikan contoh dengan tidak pernah meninggikan suara atau menunjukkan kemarahan secara terang-terangan kepada karyawan atau eksekutif. Tidak pernah menulis email berisi kemarahan, dia terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
Langkah serupa dilakukan oleh Sundar Pichai. Pichai mengubah budaya kerja ketika hubungan seksual antara eksekutif puncak dan karyawan menciptakan ketegangan internal. Dengan sikap Indianya yang lembut dan rendah hati, Pichai mengarahkan tim perusahaan ke suasana yang lebih tenang dan mengatur ulang etika tempat kerja.
Kebijakan pengetatan imigrasi Amerika yang memprioritaskan pekerja profesional sejak tahun 1960-an juga memberikan kemudahan bagi alumni perguruan tinggi teknologi di India untuk mendapatkan izin kerja di Amerika. Kebijakan ini ibarat ucapan selamat datang kepada para alumni institut teknologi di India yang menguasai bidang STEM dan sejalan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja kelas atas di Amerika Serikat.
Terakhir, revolusi budaya kerja dan sikap mental. Budaya kerja menjadi salah satu isu yang mendominasi permasalahan perusahaan teknologi di Silicon Valley. Seperti yang dilakukan Satya Nadella, CEO asal India yang mengambil alih jabatan CEO Microsoft pada Februari 2014.
Ia mewarisi budaya beracun di perusahaan yang dianggap sebagai dinosaurus teknologi. Bill Gates, sang pendiri, dikenal sering mencaci-maki karyawannya, dan Steve Ballmer, yang menggantikan Gates, melanjutkan taktik bisnis keras.
Sebagai CEO asal India, Nadella memberikan contoh dengan tidak pernah meninggikan suara atau menunjukkan kemarahan secara terang-terangan kepada karyawan atau eksekutif. Tidak pernah menulis email berisi kemarahan, dia terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman.
Langkah serupa dilakukan oleh Sundar Pichai. Pichai mengubah budaya kerja ketika hubungan seksual antara eksekutif puncak dan karyawan menciptakan ketegangan internal. Dengan sikap Indianya yang lembut dan rendah hati, Pichai mengarahkan tim perusahaan ke suasana yang lebih tenang dan mengatur ulang etika tempat kerja.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda