Tingkatkan Kapasitas UMKM melalui Pelatihan Keuangan dan Digital Marketing
Senin, 28 Agustus 2023 - 06:25 WIB
Dijelaskan Ana, peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, dirinya berharap kolaborasi IKAWIGA dan Fame serta instansi lain menjadi titik awal membangun ekonomi Indonesia malalui UMKM dengan pemanfaatan sektor digital.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum IKAWIGA, Muhammad Supriyadi mendukung dan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktifitas UMKM. Baginya, UMKM adalah sektor krusial yang berandil besar terhadap ekonomi nasional.
“Peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM ini wajib didukung penuh. Pasalnya, 64,2 juta unit usaha UMKM mampu menyumbang 61,9% pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja,” terang Ketua Jaringan Pengusaha Nasinal (Japnas) Jawa Timur itu.
“Meski begitu, banyak kendala yang dialami pelaku UMKM, misalnya akses pembiayaan, pemasaran, daya saing, dan produktifitas. Sektor digital dan fintech kiranya bisa menjadi angin segar untuk pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan produktifitas mereka,” lanjut dia.
Strategi pemanfaatan akses digital, menurut Supriyadi, mesti dilatih secara serius dan akurat. Ini supaya pelaku UMKM mampu menekan pembiayaan melalui digital marketing dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka di pasar nasional dan global.
Sebagai informasi, Workshop Nasional bertajuk “Pelatihan Digital Marketing dan Keuangan bagi UMKM” ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan masyarakat umum dan startup di Kota Malang. Setiap peserta mendapatkan training dari para pakar tentang strategi digital marketing dan legalitas usaha.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum IKAWIGA, Muhammad Supriyadi mendukung dan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktifitas UMKM. Baginya, UMKM adalah sektor krusial yang berandil besar terhadap ekonomi nasional.
“Peningkatan kapasitas dan produktifitas UMKM ini wajib didukung penuh. Pasalnya, 64,2 juta unit usaha UMKM mampu menyumbang 61,9% pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja,” terang Ketua Jaringan Pengusaha Nasinal (Japnas) Jawa Timur itu.
“Meski begitu, banyak kendala yang dialami pelaku UMKM, misalnya akses pembiayaan, pemasaran, daya saing, dan produktifitas. Sektor digital dan fintech kiranya bisa menjadi angin segar untuk pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan produktifitas mereka,” lanjut dia.
Strategi pemanfaatan akses digital, menurut Supriyadi, mesti dilatih secara serius dan akurat. Ini supaya pelaku UMKM mampu menekan pembiayaan melalui digital marketing dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka di pasar nasional dan global.
Sebagai informasi, Workshop Nasional bertajuk “Pelatihan Digital Marketing dan Keuangan bagi UMKM” ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan masyarakat umum dan startup di Kota Malang. Setiap peserta mendapatkan training dari para pakar tentang strategi digital marketing dan legalitas usaha.
(akr)
tulis komentar anda