Jerman Disarankan Dekati BRICS Usai Sanksi Barat Disebut Gagal Mengguncang Rusia

Senin, 04 September 2023 - 14:24 WIB
Sanksi Barat dinilai telah gagal mengguncang Rusia dan sekarang menjadi bumerang bagi negara-negara yang memberlakukannya, termasuk Jerman. Foto/Dok
BERLIN - Sanksi Barat dinilai telah gagal mengguncang Rusia dan sekarang menjadi bumerang bagi negara-negara yang memberlakukannya, termasuk Jerman. Hal ini disampaikan oleh seorang anggota parlemen dari Partai Kiri (Die Linke), Sevim Dagdelen.

Dalam sebuah wawancara akhir pekan kemarin, anggota parlemen mengklaim ekonomi Rusia telah berhasil melewati pembatasan dan terus menyesuaikan diri dengan realitas ekonomi baru.

"Untuk menghancurkan Rusia, diharapkan sanksi hukum internasional akan memiliki efek jangka panjang. Tetapi kenyataannya berbeda. Bahkan industri otomotif Rusia mulai pulih. Perusahaan-perusahaan China melangkah masuk untuk menggantikan produsen Jerman yang meninggalkan Rusia," ungkap Dagdelen seperti dilansir RT.





"Bertentangan dengan apa yang diharapkan, Rusia belum hancur. Konsekuensi dari sanksi itu jelas, tetapi di pihak kami. Sementara itu ekonomi Jerman runtuh sebesar 0,3% pada kuartal terakhir dan stagnasi juga mengancam zona euro, Rusia sekarang diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,5% tahun ini," bebernya.

Menurut anggota parlemen itu, sanksi tersebut tidak berhasil menekan pemerintah Rusia, sementara itu ekonomi domestik Jerman tertatih-tatih. Ia memberikan catatan, bahwa inflasi dua digit di Jerman adalah produk dari sanksi, serta "dukungan militer yang semakin meningkat untuk Ukraina."

Dagdelen juga memperingatkan, perang sanksi telah mendorong redistribusi modal terbesar di negara itu, dengan perusahaan-perusahaan besar meningkatkan keuntungan, sementara konsumen Jerman biasa menderita penurunan upah riil dan krisis biaya hidup.

Anggota parlemen itu juga mengkritik pemerintah dan mendesak Berlin untuk menjauhkan diri dari Washington dan NATO. Dia menyarankan, menjalin hubungan lebih dekat dengan BRICS , blok ekonomi saingan G7 dari negara-negara yang mencakup Rusia dan yang akan mewakili hampir 40% dari PDB global setelah secara resmi menerima anggota baru pada awal tahun depan.

Menurut Dagdelen, Jerman harus "bereaksi sesuai dengan multipolaritas baru," bebernya.

"Jerman dan Eropa membutuhkan kebijakan luar negeri yang berdaulat yang tidak lagi berada di bawah AS dan NATO. Mendukung inisiatif perdamaian BRICS akan menjadi langkah pertama menuju pembebasan diri dari paternalisme AS yang fatal secara sosial dan politik. Ini akan mewakili langkah menuju kedaulatan demokratis. Tidak ada perang yang menjadi perang kita, bahkan yang ini," terang Dagdelen.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More