Ada Rilis Inflasi Pekan Depan, Wall Street Dibuka Menguat
Jum'at, 08 September 2023 - 22:14 WIB
JAKARTA - Indeks utama Wall Street mengawali perdagangan di zona hijau pada Jumat (8/9/2023). Pelaku pasar bersiap menyambut rilis inflasi pekan depan, meskipun sejumlah kabar ekonomi belakangan ini memicu kekhawatiran baru terkait potensi kenaikan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,03% di 34.510,11. Kemudian, S&P 500 naik 0,03%di 4.452,40, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,06% menjadi 13.757,77.
Indeks harga konsumen (CPI) periode Agustus akan dirilis pada 13 September mendatang, beberapa hari menjelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) pada 20 September.
Analis menilai ekspektasi terhadap suku bunga tambahan masih berada di kalangan pelaku pasar, kendati sebagian besar menilai The Fed bakal mempertahankan bunga acuannya.
"Bulan September ini masih ada pandangan negatif terhadap suku bunga, yang berarti The Fed diperkirakan masih akan terus mengerek bunga acuan meski taruhannya pertumbuhan ekonomi," kata Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2023).
Indikator FedWatch menunjukkan peluang sebesar 93% bahwa The Fed akan menahan suku bunga di bulan ini. Sebesar 55,4% membaca kemungkinan bunga baru pada pertemuan di November.
Sejumlah pejabat The Fed memberi sinyal mengenaik suku bunga di masa depan. Seperti halnya, Presiden Fed wilayah New York, John Williams yang menilai akan ada pengetatan baru. Sedangkan Presiden Fed wilayah Dallas Lorie Logan menyebut bahwa pertemuan September merupakan waktu yang tepat untuk mempertahankan persentase bunga sekarang.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,03% di 34.510,11. Kemudian, S&P 500 naik 0,03%di 4.452,40, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,06% menjadi 13.757,77.
Indeks harga konsumen (CPI) periode Agustus akan dirilis pada 13 September mendatang, beberapa hari menjelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) pada 20 September.
Analis menilai ekspektasi terhadap suku bunga tambahan masih berada di kalangan pelaku pasar, kendati sebagian besar menilai The Fed bakal mempertahankan bunga acuannya.
"Bulan September ini masih ada pandangan negatif terhadap suku bunga, yang berarti The Fed diperkirakan masih akan terus mengerek bunga acuan meski taruhannya pertumbuhan ekonomi," kata Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2023).
Indikator FedWatch menunjukkan peluang sebesar 93% bahwa The Fed akan menahan suku bunga di bulan ini. Sebesar 55,4% membaca kemungkinan bunga baru pada pertemuan di November.
Sejumlah pejabat The Fed memberi sinyal mengenaik suku bunga di masa depan. Seperti halnya, Presiden Fed wilayah New York, John Williams yang menilai akan ada pengetatan baru. Sedangkan Presiden Fed wilayah Dallas Lorie Logan menyebut bahwa pertemuan September merupakan waktu yang tepat untuk mempertahankan persentase bunga sekarang.
(uka)
tulis komentar anda