Hilirisasi MIND ID Dongrak Daya Saing RI
Kamis, 14 September 2023 - 21:28 WIB
MIND ID sendiri memegang mandat dari pemerintah untuk mengelola cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis. "MIND ID mengambil peran penting dalam pilar keberlanjutan. Grup MIND ID mengedepankan prinsip tata kelola pertambangan yang baik dan berkelanjutan," kata Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso dalam keterangan resmi.
Salah satu yang menjadi kunci dan fokus MIND ID saat ini adalah hilirisasi. Hilirisasi dan penguatan rantai pasok cadangan mineral yang ada mampu menjamin pertambangan yang sehat sekaligus memberikan nilai tambah bagi negara dan masyarakat.
Lewat proses pengolahan di dalam negeri, maka akan memberikan multiplier effect bagi seluruh sektor. Selain itu, pengembangan standar manajemen proyek dalam perusahaan terus dilakukan untuk mencapai hasil maksimal, salah satunya mampu melakukan akselerasi proyek berkualitas tinggi.
“Tujuan dari pembenahan yang dilakukan untuk mengembangkan aset hilir dalam skala global,” tuturnya.
Di sektor hilirisasi industri pertambangan, MIND ID sedang menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) salah satunya, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek denganinvestasi senilai USD831 itu ditargetkan beroperasi pada 2025 mendatang.
Proyek ini dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dan dikerjakan oleh Konsorsium China Alumunium International Engineering Co. Ltd., (CHALIECO) bersama dengan PT PP (Persero) Tbk.
SGAR diproyeksikan menjadi penghubung rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT INALUM. SGAR akan memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan perkiraan bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Rencananya,kedepan Indonesia bisa melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi aluminium sehingga tak lagi bergantung kepada negara lain.
Dalam publikasinya, MIND ID juga memiliki proyek Smelter Tembaga Single Line yang digarap oleh PT Freeport Indonesia. Proyek di Gresik, Jawa Timur itu digadang-gadang menjadi pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 mtpa concentrate.
Hilirisasi industri pertambangan dengan nilai USD2,87 miliar yang ditargetkan beroperasi pada 2024 itu menyerap 15 ribu tenaga kerja dengan rincian 98 % tenaga kerja Indonesia khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur dengan alokasi mencapai 50%.
Salah satu yang menjadi kunci dan fokus MIND ID saat ini adalah hilirisasi. Hilirisasi dan penguatan rantai pasok cadangan mineral yang ada mampu menjamin pertambangan yang sehat sekaligus memberikan nilai tambah bagi negara dan masyarakat.
Lewat proses pengolahan di dalam negeri, maka akan memberikan multiplier effect bagi seluruh sektor. Selain itu, pengembangan standar manajemen proyek dalam perusahaan terus dilakukan untuk mencapai hasil maksimal, salah satunya mampu melakukan akselerasi proyek berkualitas tinggi.
“Tujuan dari pembenahan yang dilakukan untuk mengembangkan aset hilir dalam skala global,” tuturnya.
Di sektor hilirisasi industri pertambangan, MIND ID sedang menggarap beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) salah satunya, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek denganinvestasi senilai USD831 itu ditargetkan beroperasi pada 2025 mendatang.
Proyek ini dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dan dikerjakan oleh Konsorsium China Alumunium International Engineering Co. Ltd., (CHALIECO) bersama dengan PT PP (Persero) Tbk.
SGAR diproyeksikan menjadi penghubung rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT INALUM. SGAR akan memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan perkiraan bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Rencananya,kedepan Indonesia bisa melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi aluminium sehingga tak lagi bergantung kepada negara lain.
Dalam publikasinya, MIND ID juga memiliki proyek Smelter Tembaga Single Line yang digarap oleh PT Freeport Indonesia. Proyek di Gresik, Jawa Timur itu digadang-gadang menjadi pabrik peleburan tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 mtpa concentrate.
Hilirisasi industri pertambangan dengan nilai USD2,87 miliar yang ditargetkan beroperasi pada 2024 itu menyerap 15 ribu tenaga kerja dengan rincian 98 % tenaga kerja Indonesia khususnya untuk masyarakat di Jawa Timur dengan alokasi mencapai 50%.
tulis komentar anda