Pedagang Tanah Abang Menjerit, Platform Online Bikin Pendapatan Berkurang Drastis
Jum'at, 15 September 2023 - 19:59 WIB
JAKARTA - Kehadiran platform jualan online dikeluhkan membuat para pedagang konvensional kehilangan pelanggan. Sebab masyarakat saat ini sudah banyak yang melakukan transaksi secara online ketimbang berinteraksi langsung dengan pedagang .
Hal ini dirasakan langsung oleh salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Saiful Rahman (56) yang berjualan daster di trotoar pasar Tanah Abang . Saiful mengaku, saat ini tingkat kunjungan masyarakat ke pasar Tanah Abang mengalami penurunan.
Hal itu juga turut berpengaruh terhadap pendapatannya. Syaiful telah berjualan daster di Pasar Tanah Abang lebih dari 15 tahun dan sudah melewati 2 krisis, mulai dari yaitu krisis perbankan 2008 silam hingga Pandemi Covid 19.
Sebelum pandemi covid 19, Syaiful menilai tahun-tahun tersebut menjadi semacam masa kejayaan bagi para pedagang Tanah Abang. Tingkat kunjungan masih ramai, dan pendapatannya dari hasil berjualan daster juga meningkat.
Bahkan sebelum pandemi melanda, Syaiful mengaku dalam satu hari saja mampu menjual 12 - 20 potong pakaian. Tapi pasca pandemi Syaiful mengaku sekedar mencari penglaris dalam satu hari saja sulit.
"Sekarang jauh turun, kalau dulu sebelum pandemi selusin, sekodi dapat, pas Covid sudah mulai berkurang, tapi setelah Covid malah makin kurang," ujar Syaiful saat ditemui MNC Portal di Pasar Tanah Abang, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya kehadiran platform jualan ini cukup terasa dampaknya. Bukannya Syaiful enggan untuk mengikuti perkembangan, tapi menurutnya jualan di platform online juga bukan hal mudah jika tidak mempunyai keahlian khusus. Belum lagi diperlukan perangkat teknologi yang juga belum terlalu akrab dengan Syaiful.
Hal ini dirasakan langsung oleh salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Saiful Rahman (56) yang berjualan daster di trotoar pasar Tanah Abang . Saiful mengaku, saat ini tingkat kunjungan masyarakat ke pasar Tanah Abang mengalami penurunan.
Baca Juga
Hal itu juga turut berpengaruh terhadap pendapatannya. Syaiful telah berjualan daster di Pasar Tanah Abang lebih dari 15 tahun dan sudah melewati 2 krisis, mulai dari yaitu krisis perbankan 2008 silam hingga Pandemi Covid 19.
Baca Juga
Sebelum pandemi covid 19, Syaiful menilai tahun-tahun tersebut menjadi semacam masa kejayaan bagi para pedagang Tanah Abang. Tingkat kunjungan masih ramai, dan pendapatannya dari hasil berjualan daster juga meningkat.
Bahkan sebelum pandemi melanda, Syaiful mengaku dalam satu hari saja mampu menjual 12 - 20 potong pakaian. Tapi pasca pandemi Syaiful mengaku sekedar mencari penglaris dalam satu hari saja sulit.
"Sekarang jauh turun, kalau dulu sebelum pandemi selusin, sekodi dapat, pas Covid sudah mulai berkurang, tapi setelah Covid malah makin kurang," ujar Syaiful saat ditemui MNC Portal di Pasar Tanah Abang, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya kehadiran platform jualan ini cukup terasa dampaknya. Bukannya Syaiful enggan untuk mengikuti perkembangan, tapi menurutnya jualan di platform online juga bukan hal mudah jika tidak mempunyai keahlian khusus. Belum lagi diperlukan perangkat teknologi yang juga belum terlalu akrab dengan Syaiful.
tulis komentar anda