Ledek Amerika Cs, Duo Sekondan Akan Terus Tingkatkan Perdagangan
Rabu, 20 September 2023 - 12:48 WIB
JAKARTA - Seperti meledek Barat, China mendesak Rusia mempererat kerja sama kedua negara terkait konektivitas lintas batas, perdagangan, dan investasi. Langkah itu ditempuh China meski Barat jengkel lantaran Rusia menginvasi Ukraina.
Mengutip Reuters, Rabu (20/9/2023), Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia mengadakan diskusi "mendalam" mengenai kerja sama ekonomi dengan Menteri Perdagangan China di Beijing pada hari Selasa kemarin. Agenda itu bertepatan dengan perjalanan diplomat terkemuka China, Wang Yi, ke Moskow untuk melakukan pembicaraan strategis yang menghasilkan konfirmasi dari Rusia; kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Beijing bulan depan.
Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan, kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Rusia terus semakin dalam dan menjadi lebih “solid” di bawah “panduan strategis” kedua kepala negara.
Ketika perang di Ukraina sudah memasuki tahun kedua dan Rusia berada di bawah sanksi Barat, Moskow bersandar pada sekutunya Beijing untuk mendapatkan dukungan ekonomi dengan mengekspor minyak dan gas serta biji-bijian ke China.
Pada Agustus, impor China terhadap barang-barang Rusia naik 3% dari tahun sebelumnya menjadi USD11,5 miliar. Menurut data Bea Cukai China terbaru, kenaikan itu membalikkan penurunan sebesar 8% pada bulan Juli.
Beijing menolak kritik Barat atas meningkatnya kemitraannya dengan Moskow sehubungan dengan perang Rusia terhadap Ukraina. China menegaskan hubungan tersebut tidak melanggar norma-norma internasional, dan mereka memiliki hak prerogatif untuk berkolaborasi dengan negara mana pun yang mereka pilih.
Sebelumnya, para menteri G7 mengulangi seruannya--tanpa menyebutkan nama negara mana pun--agar pihak ketiga menghentikan segala dan semua bantuan terhadap perang agresi Rusia atau menghadapi konsekuensi yang besar.
Timur Jauh Rusia yang berbatasan dengan China dan Korea Utara telah memperoleh arti strategis baru sebagai zona perdagangan dan perdagangan lintas batas.
Mengutip Reuters, Rabu (20/9/2023), Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia mengadakan diskusi "mendalam" mengenai kerja sama ekonomi dengan Menteri Perdagangan China di Beijing pada hari Selasa kemarin. Agenda itu bertepatan dengan perjalanan diplomat terkemuka China, Wang Yi, ke Moskow untuk melakukan pembicaraan strategis yang menghasilkan konfirmasi dari Rusia; kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Beijing bulan depan.
Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengatakan, kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Rusia terus semakin dalam dan menjadi lebih “solid” di bawah “panduan strategis” kedua kepala negara.
Ketika perang di Ukraina sudah memasuki tahun kedua dan Rusia berada di bawah sanksi Barat, Moskow bersandar pada sekutunya Beijing untuk mendapatkan dukungan ekonomi dengan mengekspor minyak dan gas serta biji-bijian ke China.
Pada Agustus, impor China terhadap barang-barang Rusia naik 3% dari tahun sebelumnya menjadi USD11,5 miliar. Menurut data Bea Cukai China terbaru, kenaikan itu membalikkan penurunan sebesar 8% pada bulan Juli.
Beijing menolak kritik Barat atas meningkatnya kemitraannya dengan Moskow sehubungan dengan perang Rusia terhadap Ukraina. China menegaskan hubungan tersebut tidak melanggar norma-norma internasional, dan mereka memiliki hak prerogatif untuk berkolaborasi dengan negara mana pun yang mereka pilih.
Sebelumnya, para menteri G7 mengulangi seruannya--tanpa menyebutkan nama negara mana pun--agar pihak ketiga menghentikan segala dan semua bantuan terhadap perang agresi Rusia atau menghadapi konsekuensi yang besar.
Timur Jauh Rusia yang berbatasan dengan China dan Korea Utara telah memperoleh arti strategis baru sebagai zona perdagangan dan perdagangan lintas batas.
tulis komentar anda