Coaching Clinic KreatIPO Persiapkan Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk IPO
Rabu, 27 September 2023 - 16:31 WIB
BALI - Coaching Clinic KreatIPO kali ini hadir di provinsi Bali pada tanggal 26 September 2023, setelah sebelumnya hadir di kota Bekasi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf /Baparekraf) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Coaching Clinic KreatIPO yang merupakan bagian dari rangkaian Program KreatIPO yaitu Roadshow Usaha Parekraf menuju Initial Public Offering (IPO) .
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana saat membuka kegiatan menyampaikan, permodalan masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha parekraf di Indonesia. Sehingga salah satu alternatif pembiayaan yang menarik untuk diakses adalah melalui pasar modal.
Di sisi Demand hingga Agustus 2023 jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 11,54 juta investor. Jumlah ini naik 21,38% dibandingkan Agustus tahun 2022 lalu. Sedangkan di sisi Supply hingga akhir Agustus 2023 sudah ada 64 perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia jumlah ini naik di mana sepanjang tahun 2022 terdapat 59 perusahaan yang listing.
Dari sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri terdapat 18 perusahaan yang listing di 2023 dengan total dana yang dihimpun oleh perusahaan sektor pariwisata dan ekonomi melalui IPO adalah Rp1.304,77 miliar.Keadaan demikian menjadikan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan yang menarik bagi pelaku usaha parekraf yang ingin menghimpun pendanaan darinya.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya.
Coaching Clinic KreatIPO di provinsi Bali ini berhasil mempertemukan 64 pelaku usaha parekraf dengan Bursa Efek Indonesia serta Underwriter yang terdiri dari UOB Kay Hian Sekuritas, KB Valbury Sekuritas dan Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI).
Kepala Unit Pengembangan Start-up dan SME Bursa Efek Indonesia, Dinnoor Aisyah menyampaikan, kolaborasi program KreatIPO ini merupakan langkah mendukung pelaku usaha parekraf untuk naik kelas dengan menjadi perusahaan publik dengan tagline Bursa Efek Indonesia yaitu jangan menunggu besar untuk go public tapi jadilah besar dengan go public.
“Selain mendapatkan informasi dan pencerahan terkait seperti apa syarat, manfaat dan bagaimana untuk IPO. Kami juga menyampaikan kepada pelaku usaha untuk tidak tergiur dan langsung percaya dengan pihak-pihak yang menawarkan dapat membantu untuk IPO dengan valuasi yang tinggi, apa lagi jika pihak-pihak tersebut tidak terdaftar dan diawasi oleh OJK atau pun Bursa Efek Indonesia,” ujar Dinnoor.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana saat membuka kegiatan menyampaikan, permodalan masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha parekraf di Indonesia. Sehingga salah satu alternatif pembiayaan yang menarik untuk diakses adalah melalui pasar modal.
Di sisi Demand hingga Agustus 2023 jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 11,54 juta investor. Jumlah ini naik 21,38% dibandingkan Agustus tahun 2022 lalu. Sedangkan di sisi Supply hingga akhir Agustus 2023 sudah ada 64 perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia jumlah ini naik di mana sepanjang tahun 2022 terdapat 59 perusahaan yang listing.
Baca Juga
Dari sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri terdapat 18 perusahaan yang listing di 2023 dengan total dana yang dihimpun oleh perusahaan sektor pariwisata dan ekonomi melalui IPO adalah Rp1.304,77 miliar.Keadaan demikian menjadikan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan yang menarik bagi pelaku usaha parekraf yang ingin menghimpun pendanaan darinya.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya.
Coaching Clinic KreatIPO di provinsi Bali ini berhasil mempertemukan 64 pelaku usaha parekraf dengan Bursa Efek Indonesia serta Underwriter yang terdiri dari UOB Kay Hian Sekuritas, KB Valbury Sekuritas dan Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI).
Kepala Unit Pengembangan Start-up dan SME Bursa Efek Indonesia, Dinnoor Aisyah menyampaikan, kolaborasi program KreatIPO ini merupakan langkah mendukung pelaku usaha parekraf untuk naik kelas dengan menjadi perusahaan publik dengan tagline Bursa Efek Indonesia yaitu jangan menunggu besar untuk go public tapi jadilah besar dengan go public.
“Selain mendapatkan informasi dan pencerahan terkait seperti apa syarat, manfaat dan bagaimana untuk IPO. Kami juga menyampaikan kepada pelaku usaha untuk tidak tergiur dan langsung percaya dengan pihak-pihak yang menawarkan dapat membantu untuk IPO dengan valuasi yang tinggi, apa lagi jika pihak-pihak tersebut tidak terdaftar dan diawasi oleh OJK atau pun Bursa Efek Indonesia,” ujar Dinnoor.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda