Rupiah Hari Ini Terjun Bebas Sentuh Level ke Rp15.530 per USD
Senin, 02 Oktober 2023 - 16:09 WIB
Dari sentimen internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi September 2023 sebesar 0,19% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Atau terjadi peningkatan IHK dari 115,22 menjadi 115,44. Setelah pada bulan Agustus 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi.
"Sedangkan penyumbang utama inflasi pada September 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau," kata dia.
Bila menilik komoditas penyumbang inflasi, yang paling besar adalah inflasi beras. Kenaikan harga beras menyumbang inflasi sebesar 0,18%. Disusul dengan komoditas bensin dengan andil sebesar 0,06% terhadap inflasi.
Selain itu dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) edisi Oktober 2023, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik ke level 5% sepanjang 2023. Ramalan tersebut naik tipis dari proyeksi per April 2023 dimana World Bank memprediksi ekonomi RI hanya tumbuh 4,9%.
Sedangkan di tahun 2024, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di level 4,9%. Proyeksi tersebut masih sama dengan outlook yang dikeluarkan Bank Dunia sebelumnya. Walaupun Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di 2024 diatas 5%.
Berdasarkan laporan terbaru, pertumbuhan regional tahun ini lebih tinggi daripada pertumbuhan rata-rata yang diproyeksikan untuk semua pasar negara berkembang dan negara berkembang lainnya, tetapi lebih rendah daripada yang diproyeksikan sebelumnya.
Pertumbuhan di China pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 5,1% dan di kawasan yang tidak termasuk China sebesar 4,6%. Adapun, Pertumbuhan di antara Negara-negara Kepulauan Pasifik diperkirakan sebesar 5,2%.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup kembali melemah di rentang Rp15.520 - Rp15.600 per USD.
"Sedangkan penyumbang utama inflasi pada September 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau," kata dia.
Bila menilik komoditas penyumbang inflasi, yang paling besar adalah inflasi beras. Kenaikan harga beras menyumbang inflasi sebesar 0,18%. Disusul dengan komoditas bensin dengan andil sebesar 0,06% terhadap inflasi.
Selain itu dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) edisi Oktober 2023, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik ke level 5% sepanjang 2023. Ramalan tersebut naik tipis dari proyeksi per April 2023 dimana World Bank memprediksi ekonomi RI hanya tumbuh 4,9%.
Sedangkan di tahun 2024, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di level 4,9%. Proyeksi tersebut masih sama dengan outlook yang dikeluarkan Bank Dunia sebelumnya. Walaupun Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di 2024 diatas 5%.
Berdasarkan laporan terbaru, pertumbuhan regional tahun ini lebih tinggi daripada pertumbuhan rata-rata yang diproyeksikan untuk semua pasar negara berkembang dan negara berkembang lainnya, tetapi lebih rendah daripada yang diproyeksikan sebelumnya.
Pertumbuhan di China pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 5,1% dan di kawasan yang tidak termasuk China sebesar 4,6%. Adapun, Pertumbuhan di antara Negara-negara Kepulauan Pasifik diperkirakan sebesar 5,2%.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup kembali melemah di rentang Rp15.520 - Rp15.600 per USD.
(akr)
tulis komentar anda