Menteri Bahlil Klaim Warga Rempang Tidak Menolak Investasi
Senin, 02 Oktober 2023 - 19:21 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyatakan, bahwa masyarakat Rempang , Kepulauan Riau tidak menolak adanya investasi. Seperti diketahui sebelumnya sempat terjadi konflik terkait dengan pembebasan lahan untuk proyek Rempang Eco-City yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) .
"Mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun Rempang ini nggak jalan, kalau nggak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka, saya senang dengar itu," kata Bahlil yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023).
Namun menurutnya ada beberapa permintaan yang diajukan oleh masyarakat, salah satunya mereka tidak ingin dipindahkan ke Pulau Galang. "Hargai kami masyarakat melayu, kampung ini, karena kami sudah turun temurun. Benar juga ini," ucap Bahlil.
Berdasarkan hal tersebut, masyarakat ingin tetap tinggal di kampung yang masih berada di Pulau Rempang. Selain itu, warga juga minta dilibatkan dalam investasi tersebut bukan hanya sebagai pekerja.
"Investasi ini jangan hanya rakyat yang jadi pekerja, tapi juga ikut bagian jadi objek dan subjek investasi itu. Jadi mungkin jadi pengusaha, kontraktornya, supplier-nya," ujarnya.
Kemudian masyarakat juga meminta kejelasan terkait dengan hak mereka seperti apa. Selanjutnya pergeseran tempat tinggal juga diharapkan tidak mengganggu mata pencaharian warga yang mayoritas merupakan nelayan.
"Berikutnya kalau bergeser tidak boleh menghilangkan mata pencaharian karena mereka nelayan. Keenam adalah mereka ingin kuburan-kuburan kampung tua jangan diapa-apain," pungkasnya.
"Mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun Rempang ini nggak jalan, kalau nggak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka, saya senang dengar itu," kata Bahlil yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023).
Namun menurutnya ada beberapa permintaan yang diajukan oleh masyarakat, salah satunya mereka tidak ingin dipindahkan ke Pulau Galang. "Hargai kami masyarakat melayu, kampung ini, karena kami sudah turun temurun. Benar juga ini," ucap Bahlil.
Berdasarkan hal tersebut, masyarakat ingin tetap tinggal di kampung yang masih berada di Pulau Rempang. Selain itu, warga juga minta dilibatkan dalam investasi tersebut bukan hanya sebagai pekerja.
"Investasi ini jangan hanya rakyat yang jadi pekerja, tapi juga ikut bagian jadi objek dan subjek investasi itu. Jadi mungkin jadi pengusaha, kontraktornya, supplier-nya," ujarnya.
Baca Juga
Kemudian masyarakat juga meminta kejelasan terkait dengan hak mereka seperti apa. Selanjutnya pergeseran tempat tinggal juga diharapkan tidak mengganggu mata pencaharian warga yang mayoritas merupakan nelayan.
"Berikutnya kalau bergeser tidak boleh menghilangkan mata pencaharian karena mereka nelayan. Keenam adalah mereka ingin kuburan-kuburan kampung tua jangan diapa-apain," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda