Sanksi Barat Bikin Rusia Terlepas dari Sakitnya Ekonomi Global

Rabu, 04 Oktober 2023 - 00:16 WIB
Sanksi Barat telah memaksa Rusia untuk merestrukturisasi ekonominya dan mengarahkan kembali ke pasar yang berkembang pesat di Asia. Foto/Dok
MOSKOW - Sanksi Barat telah memaksa Rusia untuk merestrukturisasi ekonominya dan mengarahkan kembali ke pasar yang berkembang pesat di Asia. Hal ini disampaikan oleh penasihat Kremlin, Maksim Oreshkin beberapa waktu lalu di Forum Keuangan Moskow.



Menurutnya pergeseran tersebut justru membuat Rusia menuju bagian yang sehar dari ekonomi dunia , serta memungkinkan pemulihan Rusia menjadi lebih berkelanjutan.



"Negara ini juga dapat memenuhi tujuannya di berbagai bidang, mulai dari pertahanan dan keamanan hingga kemajuan teknologi dan pengembangan pendidikan," tambahnya seperti dikutip dari RT.

"Faktanya, apa yang telah kami lakukan selama satu setengah tahun terakhir adalah reformasi struktural yang sangat besar. Reformasi struktural yang mengubah ekonomi Rusia, fokusnya adalah meninggalkan dari bagian dari ekonomi global yang sakit menuju yang sehat," kata Oreshkin.

Ia juga mencatat, bahwa perubahan sedang berlangsung dan pada titik-titik tertentu sangat menyakitkan, lantaran negara itu dihadapkan pada banyak tantangan sekaligus. Termasuk di antaranya, reorientasi sistem logistik dan menciptakan mekanisme pembayaran baru.

Namun tanpa gelombang sanksi Barat dan perubahan yang mereka bawa, Rusia menurut Oreshkin, mungkin masih dilanda kekhawatiran soal krisis yang menerpa negara-negara Barat. Ali-alih mendapatkan manfaat lewat kerja sama dengan salah satu pertumbuhan tercepat di Asia seperti India dan China.

"Jika kita masih seperti di masa lalu, kita sekarang akan duduk-duduk membahas resesi Jerman dan betapa buruknya bagi kita. Atau bahwa Amerika tidak dapat mengatasi ketidakstabilan sektor keuangannya. Jauh lebih penting bagi kami sekarang bahwa ekonomi China meningkat 6,5% pada kuartal kedua dan ekonomi India tumbuh 7,8%," katanya.

Produk domestik bruto Rusia pada tahun lalu tercatat menyusut 2,1% di tengah pembatasan ekonomi yang diberlakukan oleh negara-negara Barat, hal itu menurut statistik resmi dari Rosstat. Namun, pada akhir 2023, Kementerian Keuangan memperkirakan ekonomi Rusia akan tumbuh sebesar 2,5%.

Selama setahun terakhir, Moskow secara bertahap memperkuat hubungan perdagangan dengan mitra di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Rusia sendiri telah menjadi pemasok minyak terbesar ke India dan China, dan sekarang menjadi pemasok emas teratas buat Uni Emirate Arab atau UEA.

Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan, bahwa ekonomi telah sepenuhnya pulih dari penurunan tahun lalu, mencatat bahwa PDB telah mencapai tingkatan sebelum sanksi.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More