Terungkap! Ini Deretan Perusahaan Paling Kaya di Rusia

Minggu, 08 Oktober 2023 - 17:01 WIB
Gazprom menjadi perusahaan paling untung di Rusia berdasarkan perolehan laba bersih. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Sanksi Barat dan perang dengan Ukraina tak lantas membuat perusahaan-perusahaan Rusia tekor. Sebaliknya, Forbes menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan tetap mampu mencetak laba hingga triliunan rubel atau miliaran dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam daftar 100 perusahaan Rusia terbesar berdasarkan laba bersih yang dibuat Forbes, raksasa energi Gazprom menduduki puncak peringkat sebagai perusahaan paling menguntungkan di Rusia. Gazprom memimpin daftar ini selama dua tahun berturut-turut setelah membukukan laba bersih 1,3 triliun rubel atau sekira USD13 miliar (Rp195 triliun, kurs Rp15.000/USD) pada tahun lalu.



Tempat kedua dan ketiga juga diduduki perusahaan migas, yakni perusahaan gas Yamal LNG dengan laba USD8,4 miliar (sekitar Rp126 triliun), dan perusahaan minyak Rusia Rosneft dengan laba USD8,1 miliar (sekitar Rp121,5 triliun).



Di urutan selanjutnya adalah perusahaan minyak swasta terbesar Rusia, Lukoil, dengan laba bersih USD7,9 miliar (Rp118,5 triliun). Produsen gas alam terbesar kedua di negara ini, Novatek, berada di urutan berikutnya dengan pendapatan USD6,4 miliar (Rp96 triliun).



Perusahaan-perusahaan yang masuk sepuluh besar juga termasuk raksasa pertambangan Norilsk Nickel (USD4,29 miliar), produsen minyak Tatneft (USD2,85 miliar), konsorsium minyak dan gas Sakhalin Energy (USD2,84 miliar), pemberi pinjaman negara terkemuka Rusia Sber (USD2,7 miliar), dan produsen pupuk PhosAgro (USD1,85 miliar).

"Laba bersih ditunjukkan dalam rubel, laba dalam mata uang lain dikonversi ke rubel dengan kurs rata-rata untuk periode waktu yang sama pada tahun fiskal 2022. Hanya laporan keuangan atau akuntansi yang diterbitkan oleh perusahaan, serta data dari Layanan Pajak Federal Rusia dan Rosstat yang disajikan dalam sistem SPARK yang dianggap sebagai sumber data," jelas Forbes seperti dikutip Russia Today, Minggu (8/10/2023).

Analis Forbes memperkirakan bahwa pemimpin peringkat tersebut mungkin akan berubah pada akhir tahun ini, dan mengidentifikasi Sber, Yamal LNG, Rosneft, dan Lukoil sebagai pesaing untuk menggeser Gazprom.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More