BPDPKS Ajak Mahasiswa Dukung Industri Sawit Dalam Negeri
Senin, 09 Oktober 2023 - 21:08 WIB
BANDUNG - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ) terus mendorong kontribusi besar sawit terhadap perekonomian Indonesia. Sekitar 34% minyak kelapa sawit dikonsumsi oleh masyarakat dan sebagai vegetable oil terbesar di dunia.
"Kita hidup 24 jam selalu menggunakan kelapa sawit seperti minyak, sabun, bahan pakaian, susu, dan bahan bakar. Karena di dalam kelapa sawit memiliki kandungan minyak nabati yang mencukupi untuk kebutuhan manusia sehari hari," kata Bidang Komunikasi Kompartemen Media Relation Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fenny Sofyan dalam acara Talkshow GenSawit, di Bandung, Sabtu (7/10/2023).
Fenny mengatakan banyak produk yang dirasakan oleh masyarakat dan berbahan dasar dari kelapa sawit. Mulai olein, stearin, dan PFAD seperti minyak goreng, margarin, sabun, biodiesel, dan lain-lain. "Pohon kelapa sawit juga bermanfaat dan bisa menjadi furnitur," tutur Fenny.
Pada kesempatan yang sama, Senior Analis Divisi Perusahaan Anwar Sadat menjelaskan kontribusi sawit terhadap perekonomiam dan kesejahteraan rakyat.
"Sawit menjadi komoditas strategis perekonomian Indonesia karena berkontribusi terhadap ketenagakerjaan sekitar 4,2 juta dan menjadi andalan ekspor minyak sawit terbesar untuk global dan hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 3,5% di Indonesia," kata Anwar.
Sebab itu, sebagai lembaga yang dipercayai pemerintah dalam menghimpun dana perkebunan kelapa sawit, BPDPKS memiliki sejumlah tanggungjawab dalam melaksanakan program untuk industri kelapa sawit.
"BPDPKS mempunyai 6 program yang sesuai dengan Perpres 61 tahun 2015 dan Perpres 66 tahun 2018 yaitu untuk Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana Perkebunan, Pengembangan Sumberdaya Manusia Perkebunan Sawit, Penelitian dan Pengembangan, Promosi Kelapa Sawit, dan Pengembangan Bahan Bakar Nabati," ungkap Anwar.
Namun di tengah majunya industri perkebunan kelapa sawit, Ketua Bidang SDM dan Internasional DPP APKASINDO Djono Albar Burhan membeberkan persoalan dan tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit.
"Kita hidup 24 jam selalu menggunakan kelapa sawit seperti minyak, sabun, bahan pakaian, susu, dan bahan bakar. Karena di dalam kelapa sawit memiliki kandungan minyak nabati yang mencukupi untuk kebutuhan manusia sehari hari," kata Bidang Komunikasi Kompartemen Media Relation Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fenny Sofyan dalam acara Talkshow GenSawit, di Bandung, Sabtu (7/10/2023).
Baca Juga
Fenny mengatakan banyak produk yang dirasakan oleh masyarakat dan berbahan dasar dari kelapa sawit. Mulai olein, stearin, dan PFAD seperti minyak goreng, margarin, sabun, biodiesel, dan lain-lain. "Pohon kelapa sawit juga bermanfaat dan bisa menjadi furnitur," tutur Fenny.
Pada kesempatan yang sama, Senior Analis Divisi Perusahaan Anwar Sadat menjelaskan kontribusi sawit terhadap perekonomiam dan kesejahteraan rakyat.
"Sawit menjadi komoditas strategis perekonomian Indonesia karena berkontribusi terhadap ketenagakerjaan sekitar 4,2 juta dan menjadi andalan ekspor minyak sawit terbesar untuk global dan hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 3,5% di Indonesia," kata Anwar.
Sebab itu, sebagai lembaga yang dipercayai pemerintah dalam menghimpun dana perkebunan kelapa sawit, BPDPKS memiliki sejumlah tanggungjawab dalam melaksanakan program untuk industri kelapa sawit.
"BPDPKS mempunyai 6 program yang sesuai dengan Perpres 61 tahun 2015 dan Perpres 66 tahun 2018 yaitu untuk Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana Perkebunan, Pengembangan Sumberdaya Manusia Perkebunan Sawit, Penelitian dan Pengembangan, Promosi Kelapa Sawit, dan Pengembangan Bahan Bakar Nabati," ungkap Anwar.
Namun di tengah majunya industri perkebunan kelapa sawit, Ketua Bidang SDM dan Internasional DPP APKASINDO Djono Albar Burhan membeberkan persoalan dan tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda