Tantangan Komoditas Kopi di Era Perubahan Iklim Dunia
Selasa, 24 Oktober 2023 - 17:56 WIB
“Para petani juga khawatir akan kekurangan tenaga kerja dan meningkatnya biaya input. Dan pada saat yang sama, terjadi perubahan cuaca yang lebih ekstrem yang mengganggu siklus pertumbuhan,” tukasnya.
Mengetahui tantangan tersebut, Surip Mawardi mengusulkan dua pendekatan strategi. Pertama adalah adaptasi, yaitu dengan mengembangkan varietas biji Arabika terbaru yang mampu bertahan di perubahan iklim juga mengembangkan spesies biji Liberica yang mampu tumbuh di pantai atau gambut tipis.
Kedua adalah partisipasi, yaitu butuhkan aksi kolektif yang mampu mengurangi emisi karbon. Surip juga mengajak agar para pemain di ekosistem kopi mulai memperhatikan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya.
ICS adalah event tahunan mencakup konferensi, workshop, kompetisi, festival, business matching, hingga pameran, yang menjadi wadah bagi para pelaku ekosistem kopi dari hulu petani), tengah (roaster, trader, eksportir, importir, dan lain-lain), supporting (perlengkapan, mesin, dll) hingga hilir (industri, kedai kopi, dll).
Event tahunan yang digelar oleh KopiKita.id (PT Demi Kopi Indonesia) ini mengusung misi untuk terus memperbaiki ekosistem kopi Indonesia sehingga lebih baik dan berdaya saing global. #ICS2023 mengusung 18 event selama tiga hari, 21-23 Oktober 2023, di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Berbagai event tersebut antara lain: konferensi internasional: Coffee in the Era of Climate Change, peluncuran buku “Kedai Kopi di Nusantara”, ajang penghargaan “Indonesia Coffee Heroes Award”, Coffee Tubruk Championship, Traditional Coffee Pairing Competition, Coffee Photography Competition.
#ICS2023 juga menghadirkan kolaborasi kopi dengan atraksi seni-budaya seperti: Coffee x Music, Coffee x Film, Coffee x Poetry, Coffee x Visual Art, Coffee x Jamu, dan Coffee x Mindfulness, dan sebagainya.
Mengetahui tantangan tersebut, Surip Mawardi mengusulkan dua pendekatan strategi. Pertama adalah adaptasi, yaitu dengan mengembangkan varietas biji Arabika terbaru yang mampu bertahan di perubahan iklim juga mengembangkan spesies biji Liberica yang mampu tumbuh di pantai atau gambut tipis.
Kedua adalah partisipasi, yaitu butuhkan aksi kolektif yang mampu mengurangi emisi karbon. Surip juga mengajak agar para pemain di ekosistem kopi mulai memperhatikan emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya.
ICS adalah event tahunan mencakup konferensi, workshop, kompetisi, festival, business matching, hingga pameran, yang menjadi wadah bagi para pelaku ekosistem kopi dari hulu petani), tengah (roaster, trader, eksportir, importir, dan lain-lain), supporting (perlengkapan, mesin, dll) hingga hilir (industri, kedai kopi, dll).
Event tahunan yang digelar oleh KopiKita.id (PT Demi Kopi Indonesia) ini mengusung misi untuk terus memperbaiki ekosistem kopi Indonesia sehingga lebih baik dan berdaya saing global. #ICS2023 mengusung 18 event selama tiga hari, 21-23 Oktober 2023, di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Berbagai event tersebut antara lain: konferensi internasional: Coffee in the Era of Climate Change, peluncuran buku “Kedai Kopi di Nusantara”, ajang penghargaan “Indonesia Coffee Heroes Award”, Coffee Tubruk Championship, Traditional Coffee Pairing Competition, Coffee Photography Competition.
#ICS2023 juga menghadirkan kolaborasi kopi dengan atraksi seni-budaya seperti: Coffee x Music, Coffee x Film, Coffee x Poetry, Coffee x Visual Art, Coffee x Jamu, dan Coffee x Mindfulness, dan sebagainya.
(akr)
tulis komentar anda