Modal Rp1.192 Triliun Menguap dari China, Xi Jinping Torehkan Sejarah di Bank Sentral
Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:48 WIB
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menorehkan sejarah buat dirinya sendiri. Untuk pertama kalinya, sejak menjabat sebagai presiden satu dekade lalu, Xi Jinping melakukan kunjungan ke bank sentral China .
Mengutip Reuters, Rabu (25/10/2023), kunjungan itu diungkap oleh dua sumber yang mengetahui kejadian tersebut. Kunjungan itu juga dilakukan tatkala perekonomian dan pasar keuangan China bergulat dengan tantangan.
Xi bersama Wakil Perdana Menteri He Lifeng dan pejabat pemerintah lainnya mengunjungi (People's Bank of China (PBOC) dan Administrasi Valuta Asing Negara (State Administration of Foreign Exchange/SAFE) di Beijing pada hari Selasa kemarin (24/10/2023).
Tujuan kunjungan tersebut belum diketahui secara pasti. PBOC dan SAFE tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja.
Pada kuartal III, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Namun terdapat kekhawatiran yang lebih mendalam mengenai berlanjutnya pelemahan aktivitas sektor swasta dan kurangnya reformasi jangka panjang yang diperlukan untuk mengalihkan perekonomian ke pertumbuhan yang didorong oleh konsumen.
PBOC, yang melakukan penurunan suku bunga dalam skala kecil dan telah memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian dalam beberapa pekan terakhir, dibatasi agar tak jorjoran melonggarkan kebijakan moneter karena takut memicu pelarian modal dan merugikan yuan.
Arus keluar modal dari China meningkat tajam menjadi USD75 miliar atau Rp1.192 triliun (kurs Rp15.900) pada bulan September. Menurut ukuran aliran valuta asing pilihan Goldman Sachs, jumlah itu adalah angka bulanan terbesar sejak tahun 2016, dan menegaskan semakin intensifnya tekanan depresiasi terhadap yuan.
Mengutip Reuters, Rabu (25/10/2023), kunjungan itu diungkap oleh dua sumber yang mengetahui kejadian tersebut. Kunjungan itu juga dilakukan tatkala perekonomian dan pasar keuangan China bergulat dengan tantangan.
Xi bersama Wakil Perdana Menteri He Lifeng dan pejabat pemerintah lainnya mengunjungi (People's Bank of China (PBOC) dan Administrasi Valuta Asing Negara (State Administration of Foreign Exchange/SAFE) di Beijing pada hari Selasa kemarin (24/10/2023).
Tujuan kunjungan tersebut belum diketahui secara pasti. PBOC dan SAFE tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja.
Pada kuartal III, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Namun terdapat kekhawatiran yang lebih mendalam mengenai berlanjutnya pelemahan aktivitas sektor swasta dan kurangnya reformasi jangka panjang yang diperlukan untuk mengalihkan perekonomian ke pertumbuhan yang didorong oleh konsumen.
PBOC, yang melakukan penurunan suku bunga dalam skala kecil dan telah memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian dalam beberapa pekan terakhir, dibatasi agar tak jorjoran melonggarkan kebijakan moneter karena takut memicu pelarian modal dan merugikan yuan.
Arus keluar modal dari China meningkat tajam menjadi USD75 miliar atau Rp1.192 triliun (kurs Rp15.900) pada bulan September. Menurut ukuran aliran valuta asing pilihan Goldman Sachs, jumlah itu adalah angka bulanan terbesar sejak tahun 2016, dan menegaskan semakin intensifnya tekanan depresiasi terhadap yuan.
(uka)
tulis komentar anda