Indonesia di Ambang Resesi, Ketua MPR Minta Tentukan Prioritas
Rabu, 05 Agustus 2020 - 12:56 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 yang baru saja diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai minus 5,32%. Melihat hal itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah agar segera memperbaiki proses birokrasi, penyaluran, dan pendataan agar belanja dan serapan anggaran untuk pemulihan ekonomi dapat segera diatasi sehingga dapat mencegah Indonesia masuk ke dalam jurang resesi.
(Baca Juga: Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020 )
"Pemerintah harus dapat menyeimbangkan dan menentukan prioritas antara ketepatan dan kecepatan dalam realisasi anggaran, seperti kecepatan dalam pemberian bansos dan juga ketepatan dalam pembiayaan korporasi," tuturnya di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Dikatakan Bamsoet, dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran, agar anggaran untuk pemulihan ekonomi dapat tepat sasaran.
(Baca Juga: Ekonomi RI Ambyar Minus 5,32%, Ini Biang Keroknya! )
"Saya mendorong pemerintah berupaya semaksimal mungkin agar ekonomi tidak tumbuh negatif, terutama pada triwulan III-2020 dengan terus mendorong stimulus belanja dan secara bertahap membuka akses ekonomi," katanya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(Baca Juga: Pengumuman! Ekonomi Indonesia Resmi Minus 5,32% di Kuartal II/2020 )
"Pemerintah harus dapat menyeimbangkan dan menentukan prioritas antara ketepatan dan kecepatan dalam realisasi anggaran, seperti kecepatan dalam pemberian bansos dan juga ketepatan dalam pembiayaan korporasi," tuturnya di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Dikatakan Bamsoet, dalam kondisi seperti sekarang, pemerintah harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan dan pengalokasian anggaran, agar anggaran untuk pemulihan ekonomi dapat tepat sasaran.
(Baca Juga: Ekonomi RI Ambyar Minus 5,32%, Ini Biang Keroknya! )
"Saya mendorong pemerintah berupaya semaksimal mungkin agar ekonomi tidak tumbuh negatif, terutama pada triwulan III-2020 dengan terus mendorong stimulus belanja dan secara bertahap membuka akses ekonomi," katanya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)
tulis komentar anda