Data S&P Global Ungkap Ekonomi Zona Euro Berisiko Dihantam Resesi Ekonomi
Jum'at, 10 November 2023 - 11:17 WIB
BRUSSELS - Ekonomi zona euro berkontraksi pada laju tercepat dalam hampir tiga tahun pada bulan Oktober 2023 karena permintaan yang memburuk, hal ini menurut laporan baru oleh S &P Global. Indeks manajer pembelian (PMI) aktivitas bisnis turun menjadi 46,5 bulan lalu, turun dari 47,2 pada September.
Angka tersebut menandakan kontraksi output yang signifikan dan semakin cepat. Oktober menandai bulan kelima berturut-turut di mana indeks berada di bawah ambang batas kritis 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. S&P juga menuliskan, bahwa prospek suram ekonomi ditandai stagnasi sektor tenaga kerja, karena penciptaan lapangan kerja selama 32 bulan terhenti.
"Penurunan tajam dalam aktivitas Oktober mencerminkan kinerja yang memburuk oleh penyedia layanan, karena penurunan tingkat produksi pabrik tetap setara dengan yang terlihat pada bulan September. Namun, data survei terbaru mengisyaratkan bulan ketiga berturut-turut di mana output telah turun di kedua sektor yang dipantau," terang laporan itu.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penurunan output berbasis luas di seluruh kawasan euro, dengan pengecualian Spanyol, di mana aktivitas sektor swasta cenderung datar pada bulan Oktober. Jerman dan Prancis terus mengalami kontraksi tajam, sementara Italia membukukan penurunan tercepat sejak tahun lalu. Irlandia mencatat penurunan output pertamanya dalam 11 bulan.
Tidak termasuk bulan-bulan saat dilanda pandemi, penurunan bisnis baru-baru ini adalah yang paling tajam sejak September 2012. Selama waktu itu zona euro juga terlibat dalam krisis utang negara.
"Sepertinya sektor jasa di zona euro tersandung untuk kuartal terakhir ini. Oktober menandai bulan ketiga berturut-turut aktivitas bisnis terpukul. Dengan bisnis baru yang menukik tajam, itu tidak melukiskan gambaran cerah untuk apa yang ada di depan," kata Kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa output ekonomi di zona euro bisa turun lagi pada kuartal keempat 2023, yang akan mengindikasikan resesi .
Angka tersebut menandakan kontraksi output yang signifikan dan semakin cepat. Oktober menandai bulan kelima berturut-turut di mana indeks berada di bawah ambang batas kritis 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. S&P juga menuliskan, bahwa prospek suram ekonomi ditandai stagnasi sektor tenaga kerja, karena penciptaan lapangan kerja selama 32 bulan terhenti.
"Penurunan tajam dalam aktivitas Oktober mencerminkan kinerja yang memburuk oleh penyedia layanan, karena penurunan tingkat produksi pabrik tetap setara dengan yang terlihat pada bulan September. Namun, data survei terbaru mengisyaratkan bulan ketiga berturut-turut di mana output telah turun di kedua sektor yang dipantau," terang laporan itu.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penurunan output berbasis luas di seluruh kawasan euro, dengan pengecualian Spanyol, di mana aktivitas sektor swasta cenderung datar pada bulan Oktober. Jerman dan Prancis terus mengalami kontraksi tajam, sementara Italia membukukan penurunan tercepat sejak tahun lalu. Irlandia mencatat penurunan output pertamanya dalam 11 bulan.
Tidak termasuk bulan-bulan saat dilanda pandemi, penurunan bisnis baru-baru ini adalah yang paling tajam sejak September 2012. Selama waktu itu zona euro juga terlibat dalam krisis utang negara.
"Sepertinya sektor jasa di zona euro tersandung untuk kuartal terakhir ini. Oktober menandai bulan ketiga berturut-turut aktivitas bisnis terpukul. Dengan bisnis baru yang menukik tajam, itu tidak melukiskan gambaran cerah untuk apa yang ada di depan," kata Kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa output ekonomi di zona euro bisa turun lagi pada kuartal keempat 2023, yang akan mengindikasikan resesi .
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda