9 Perusahaan Garap Perumahan di IKN, Ada dari China hingga Malaysia

Senin, 20 November 2023 - 13:13 WIB
Badan Otorita IKN mengungkapkan, hingga saat ini setidaknya adalah 9 pelaku usaha yang siap untuk menjalin kerjasama badan usaha pemerintah (KPBU) bangun sektor perumahan di IKN. Foto/Dok
JAKARTA - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) Agung Wicaksono mengungkapkan, hingga saat ini setidaknya adalah 9 pelaku usaha yang siap untuk menjalin kerjasama badan usaha pemerintah (KPBU) bangun sektor perumahan di IKN .



Agung menjelaskan dari 9 calon investor tersebut, 3 di antaranya merupakan pelaku usaha asing yaitu dari 2 Malaysia dan 1 dari perusahaan China. Saat ini 9 calon investor tersebut dalam tahap penyelesaian feasibility study atau studi kelayakan sebelum masuk dalam tahapan lelang.



"PPP secara unsolicited, total itu tadinya ada 10, sekarang menjadi 9 pemrakarsa, tiga diantaranya adalah asing, dua dari Malaysia, satu dari Tiongkok," ujar Agung dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/11/2023).



Adapun beberapa calon investor tersebut, Agung memaparkan ada dari Summarecon yang akan membangun 6 tower Hunian ASN, CITIC Construction (perusahaan asal China) membangun 60 tower ASN Kementerian Pertahanan dan Keamanan, serta Trinitiland membangun 8 tower hunian ASN.

Kemudian ada PT Nindya Karya yang direncanakan membangun 8 civil servant towers, Intiland membangun 109 town house, Maxim (perusahaan Malaysia) membangun 10 tower hunian ASN, IJN (perusahaan asal Malaysia) membangun 20 tower ASN, Ciputra membangun 10 tower dan 20 townhouse yang saat ini sedang dalam tahap FS, terakhir ada Rockfields membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak.

Agung menilai masuknya 3 investor asing dalam proyek KPBU ini menjadi bukti kepercayaan investor terhadap proyek pembangunan IKN. Adapun saat ini beberapa diantaranya masih dalam tahap untuk menyelesaikan studi kelayakan.

"Jadi ini adalah menunjukkan bahwa Investor asing sudah masuk di sektor hunian, sebagian dari mereka sudah menyelesaikan studi kelayakan, tinggal tahapan kesepakatan," lanjut Agung.

"Karena ini KPBU akan dilakukan lelang, kalau tidak peminat yang mampu menyamai maka mereka akan dipilih atau ditunjuk kpbu setelahnya groundbreaking," tukasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, pada kuartal I 2024 ditargetkan skema KPBU kemungkinan baru bisa melakukan groundbreaking. Bambang menjelaskan, badan usaha yang justru bakal merealisasikan perdana skema KPBU di IKN merupakan penanaman modal asing (PMA), yang rencananya bakal membangun hunian ASN-Hamkam di IKN nantinya.

"Kuartal I insyaallah ada satu atau dua yang realisasi, itu termasuk KPBU, kan KPBU juga termasuk PMA untuk membangun di IKN. Paling tidak hunian," ujar Bambang saat ditemui usai acara Creative Digital di Jakarta (9/11).
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More