Mengintip Bisnis Prajogo Pangestu, Orang Paling Kaya di Indonesia Saat Ini
Rabu, 22 November 2023 - 05:21 WIB
Tahun lalu, Green Era milik bisnis keluarga Pangestu yang berbasis di Singapura, mengambil alih Star Energy, dengan mengakuisisi sepertiga saham dari BCPG Thailand seharga USD440 juta. Sisa saham sudah dipegang oleh Barito Pacific, perusahaan induk yang terdaftar, di mana Pangestu memiliki saham mayoritas.
Analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi seperti dikutip dari Forbes mengatakan, melalui email bahwa investor optimistis seputar prospek pertumbuhan perusahaan di tengah hype tentang energi panas bumi, yang mendapat dorongan oleh pembentukan pasar perdagangan karbon Indonesia.
Pangestu juga baru-baru ini mendapat manfaat dari investasinya dalam emas hitam. Saham perusahaan pertambangan batu bara miliknya di Petrindo Jaya Kreasi naik 30 kali lipat sejak IPO Maret. Seminggu setelah debutnya, bursa saham memperingatkan "aktivitas yang tidak biasa" dalam perdagangan sahamnya.
Pekan lalu, perdagangan saham perusahaan ini juga dihentikan setelah saham naik 15%, didorong oleh berita bahwa perusahaan mengakuisisi 34% saham di kontraktor batubara Petrosea. Baru-baru ini, perusahaan juga telah mengakuisisi 100% Multi Tambangjaya Utama, tambang batubara dari Indika Energy. Sejak itu, saham melanjutkan perdagangan.
Baru-baru ini, lonjakan harga saham telah menarik perhatian regulator Indonesia dan menyebabkan diambilnya langkah-langkah untuk melindungi investor. Pada bulan Juni, bursa saham memperkenalkan papan pantauan untuk memantau saham-saham tertentu yang memiliki likuiditas perdagangan rendah, di antara kriteria lainnya.
Putra dari seorang pedagang karet, Pangestu memulai bisnisnya dari menjual kayu pada akhir 1970-an. Dia mendaftarkan perusahaannya, Barito Pacific Timber pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah melakukan diversifikasi ke lini bisnis lain.
Pada tahun 2007, Pangestu mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri dan empat tahun kemudian menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia untuk menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri.
Pangestu sudah mempersiapkan generasi berikutnya sebagai pengganti, dimana putra tertuanya, Agus Salim, bekerja dengannya sebagai direktur utama Barito Pacific. Putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di Singapura. Putra bungsu Pangestu, Baritono adalah wakil presiden direktur komersial Chandra Asri.
Analis dari Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi seperti dikutip dari Forbes mengatakan, melalui email bahwa investor optimistis seputar prospek pertumbuhan perusahaan di tengah hype tentang energi panas bumi, yang mendapat dorongan oleh pembentukan pasar perdagangan karbon Indonesia.
Pangestu juga baru-baru ini mendapat manfaat dari investasinya dalam emas hitam. Saham perusahaan pertambangan batu bara miliknya di Petrindo Jaya Kreasi naik 30 kali lipat sejak IPO Maret. Seminggu setelah debutnya, bursa saham memperingatkan "aktivitas yang tidak biasa" dalam perdagangan sahamnya.
Pekan lalu, perdagangan saham perusahaan ini juga dihentikan setelah saham naik 15%, didorong oleh berita bahwa perusahaan mengakuisisi 34% saham di kontraktor batubara Petrosea. Baru-baru ini, perusahaan juga telah mengakuisisi 100% Multi Tambangjaya Utama, tambang batubara dari Indika Energy. Sejak itu, saham melanjutkan perdagangan.
Baru-baru ini, lonjakan harga saham telah menarik perhatian regulator Indonesia dan menyebabkan diambilnya langkah-langkah untuk melindungi investor. Pada bulan Juni, bursa saham memperkenalkan papan pantauan untuk memantau saham-saham tertentu yang memiliki likuiditas perdagangan rendah, di antara kriteria lainnya.
Putra dari seorang pedagang karet, Pangestu memulai bisnisnya dari menjual kayu pada akhir 1970-an. Dia mendaftarkan perusahaannya, Barito Pacific Timber pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah melakukan diversifikasi ke lini bisnis lain.
Pada tahun 2007, Pangestu mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri dan empat tahun kemudian menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia untuk menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri.
Pangestu sudah mempersiapkan generasi berikutnya sebagai pengganti, dimana putra tertuanya, Agus Salim, bekerja dengannya sebagai direktur utama Barito Pacific. Putrinya, Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di Singapura. Putra bungsu Pangestu, Baritono adalah wakil presiden direktur komersial Chandra Asri.
(akr)
tulis komentar anda