128 Tahun BRI, Penyambung Kaki dan Tangan UMKM untuk Naik Kelas
Kamis, 23 November 2023 - 10:58 WIB
“BRI terus berkomitmen untuk mengembangkan segmen UMKM. Hal ini bisa dilihat dari penyaluran kredit pada segmen UMKM yang tumbuh 18,01% di kuartal III tahun 2023,” tegas Supari.
Data lain yang bisa dijadikan rujukan tentang sukses story program pemberdayaan UMKM adalah dari segi beragam program inisiatif pemberdayaan UMKM BRI.
Jumlah desa BRIlian misalnya, sudah mencapai 2.843 desa Brilian, kemudian link umum (platform online program pemberdayaan terintegrasi) mencapai 4.175.401 user link UMKM, dan PARI (platform marketplace komoditas pangan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Rakyat Indonesia) sudah memiliki 65.538 anggota.
Program Inisiatif Pemberdayaan UMKM BRI
1. Desa BRIlian: 2.843 desa Brilian
2. Klaster: 18.685 klaster usaha/235.779 anggota klaster
3. Link Umum: 4.175.401 user link UMKM
4. Rumah BUMN: 54 rumah BUMN/11.033 jumlah pelatihan
5. PARI: 65.538 user PARI/Rp3,6 triliun talangan/Rp13,7 triliun GMV/266.544 transaksi
Program pemberdayaan UMKM BRI lain yang langsung menyentuh akra rumput (grassroot) yakni program klaster UMKM, juga menunjukkan capaian menggembirakan. Sekadar diketahui program klaster ini dilakukan dengan membentuk klaster-klaster UMKM di lokasi yang berdekatan, kemudian berkumpul dan berofukus bersama-sama dalam bidang usaha yang sama.
Data per 31 Oktober 2023, program klaster ini sudah memberdayakan sebanyak 19.533 klaster usaha di Indonesia. Apabila dibandingkan dengan Triwulan II 2023, jumlah klaster yang diberdayakan tersebut telah bertambah 2.115 pelaku usaha.
Kemudian dari total jumlah keseluruhan UMKM yang diberdayakan, persentasenya mencapai 83,1% dari segmen produksi, dan 16,9% dari segmen non-produksi. Jika dirinci berdasarkan bidang usahanya, mayoritas berasal dari sektor pertanian sebanyak 47%, sektor Industri (30,8%), Perdagangan (9,9%), Perikanan (5,4%), jasa (2,5%), Pariwisata (0,8%), dan Lainnya (3,6%).
Melihat capaian-capaian program pemberdayaan UMKM di atas tak keliru jika keberadaan BRI bisa dianalogikan sebagai penyambung kaki dan tangan UMKM untuk naik kelas. Naik kelas bagi UMKM dalam konteks ini bukan hanya bertranformasi dari segi ekonomi tetapi juga berubah dari segi status sosialnya.
Memang belum semua UMKM tersentuh program pemberdayaan tetapi setidaknya di usianya yang menginjak 128 tahun ini, kontribusi BRI bisa menghadirkan potret besar UMKM bangsa ini yang lebih membanggakan dan menebalkan harapan menuju kenaikan kelas UMKM.
Prediksi Jumlah Agen BRILink Tahun ke Tahun
Tahun 2018: 401.550
Tahun 2019: 422.160
Tahun 2020: 504.233
Tahun 2021: 540.000
Tahun 2022: 672.000
Akhir Juni 2023: 666.000
Jumlah UMKM di Indonesia Berdasarkan Kelasnya (2021)
Usaha mikro: 64 juta
Usaha kecil: 193.959
Usaha menengah: 44.728
Usaha besar: 5.550
Proporsi Kontribusi UMKM Indonesia terhadap PDB (2019)
Usaha mikro: 37,4%
Usaha kecil: 9,5%
Usaha menengah: 13,6%
Usaha besar: 39,5%
Data lain yang bisa dijadikan rujukan tentang sukses story program pemberdayaan UMKM adalah dari segi beragam program inisiatif pemberdayaan UMKM BRI.
Jumlah desa BRIlian misalnya, sudah mencapai 2.843 desa Brilian, kemudian link umum (platform online program pemberdayaan terintegrasi) mencapai 4.175.401 user link UMKM, dan PARI (platform marketplace komoditas pangan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Rakyat Indonesia) sudah memiliki 65.538 anggota.
Program Inisiatif Pemberdayaan UMKM BRI
1. Desa BRIlian: 2.843 desa Brilian
2. Klaster: 18.685 klaster usaha/235.779 anggota klaster
3. Link Umum: 4.175.401 user link UMKM
4. Rumah BUMN: 54 rumah BUMN/11.033 jumlah pelatihan
5. PARI: 65.538 user PARI/Rp3,6 triliun talangan/Rp13,7 triliun GMV/266.544 transaksi
Program pemberdayaan UMKM BRI lain yang langsung menyentuh akra rumput (grassroot) yakni program klaster UMKM, juga menunjukkan capaian menggembirakan. Sekadar diketahui program klaster ini dilakukan dengan membentuk klaster-klaster UMKM di lokasi yang berdekatan, kemudian berkumpul dan berofukus bersama-sama dalam bidang usaha yang sama.
Data per 31 Oktober 2023, program klaster ini sudah memberdayakan sebanyak 19.533 klaster usaha di Indonesia. Apabila dibandingkan dengan Triwulan II 2023, jumlah klaster yang diberdayakan tersebut telah bertambah 2.115 pelaku usaha.
Kemudian dari total jumlah keseluruhan UMKM yang diberdayakan, persentasenya mencapai 83,1% dari segmen produksi, dan 16,9% dari segmen non-produksi. Jika dirinci berdasarkan bidang usahanya, mayoritas berasal dari sektor pertanian sebanyak 47%, sektor Industri (30,8%), Perdagangan (9,9%), Perikanan (5,4%), jasa (2,5%), Pariwisata (0,8%), dan Lainnya (3,6%).
Melihat capaian-capaian program pemberdayaan UMKM di atas tak keliru jika keberadaan BRI bisa dianalogikan sebagai penyambung kaki dan tangan UMKM untuk naik kelas. Naik kelas bagi UMKM dalam konteks ini bukan hanya bertranformasi dari segi ekonomi tetapi juga berubah dari segi status sosialnya.
Memang belum semua UMKM tersentuh program pemberdayaan tetapi setidaknya di usianya yang menginjak 128 tahun ini, kontribusi BRI bisa menghadirkan potret besar UMKM bangsa ini yang lebih membanggakan dan menebalkan harapan menuju kenaikan kelas UMKM.
Prediksi Jumlah Agen BRILink Tahun ke Tahun
Tahun 2018: 401.550
Tahun 2019: 422.160
Tahun 2020: 504.233
Tahun 2021: 540.000
Tahun 2022: 672.000
Akhir Juni 2023: 666.000
Jumlah UMKM di Indonesia Berdasarkan Kelasnya (2021)
Usaha mikro: 64 juta
Usaha kecil: 193.959
Usaha menengah: 44.728
Usaha besar: 5.550
Proporsi Kontribusi UMKM Indonesia terhadap PDB (2019)
Usaha mikro: 37,4%
Usaha kecil: 9,5%
Usaha menengah: 13,6%
Usaha besar: 39,5%
tulis komentar anda