Asyik, Kenaikan Cadev Bakal Dorong Stabilitas Rupiah
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 14:44 WIB
JAKARTA - Cadangan devisa (cadev) pada bulan Juli mengalami kenaikan sebesar USD3,4 miliar menjadi USD135,1 miliar. Kenaikan cadangan devisa pada bulan Juli ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada bulan juni sebesar USD1,2 miliar.
"Dengan kenaikan ini, secara year-to-date, cadangan devisa Indonesia meningkat USD5,9 miliar dibanding akhir tahun 2019," kata pengamat ekonomi Josua Pardede saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
(Baca Juga: Cadev Akhir Juli USD135 Miliar, Cukup Biayai 9 Bulan Impor)
Kenaikan cadangan devisa ini menurutnya cenderung disebabkan penerbitan surat berharga, baik oleh pemerintah pusat maupun Bank Indonesia (BI). Pada bulan Juli lalu, pemerintah menerbitkan global bond berdenominasi yen senilai 100 miliar yen. Sementara itu hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas berhasil menyerap USD716 juta. Penguatan cadanga devisa ini, sambung dia, juga didukung oleh net inflow dari pasar obligasi sebesar USD598 juta.
Meskipun cadangan devisa bulan Juli meningkat, namun pergerakan rupiah pada cenderung mengalami pelemahan sebesar 2,35% menjadi Rp14.600 per USD akibat tekanan permintaan rupiah pada masa pembagian dividen.
(Baca Juga: Rupiah Tetap Adem Meski Ekonomi Minus 5,32%, Ini Penyebabnya)
Namun, tren peningkatan cadangan devisa menurut Josua akan memberikan kepercayaan diri pada pelaku pasar, khususnya investor asing. Hal itu pada akhirnya diyakini akan mendorong stabilitas rupiah hingga akhir tahun.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
"Dengan kenaikan ini, secara year-to-date, cadangan devisa Indonesia meningkat USD5,9 miliar dibanding akhir tahun 2019," kata pengamat ekonomi Josua Pardede saat dihubungi di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
(Baca Juga: Cadev Akhir Juli USD135 Miliar, Cukup Biayai 9 Bulan Impor)
Kenaikan cadangan devisa ini menurutnya cenderung disebabkan penerbitan surat berharga, baik oleh pemerintah pusat maupun Bank Indonesia (BI). Pada bulan Juli lalu, pemerintah menerbitkan global bond berdenominasi yen senilai 100 miliar yen. Sementara itu hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas berhasil menyerap USD716 juta. Penguatan cadanga devisa ini, sambung dia, juga didukung oleh net inflow dari pasar obligasi sebesar USD598 juta.
Meskipun cadangan devisa bulan Juli meningkat, namun pergerakan rupiah pada cenderung mengalami pelemahan sebesar 2,35% menjadi Rp14.600 per USD akibat tekanan permintaan rupiah pada masa pembagian dividen.
(Baca Juga: Rupiah Tetap Adem Meski Ekonomi Minus 5,32%, Ini Penyebabnya)
Namun, tren peningkatan cadangan devisa menurut Josua akan memberikan kepercayaan diri pada pelaku pasar, khususnya investor asing. Hal itu pada akhirnya diyakini akan mendorong stabilitas rupiah hingga akhir tahun.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
(fai)
tulis komentar anda